Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 16/01/2023, 12:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selama ini, Hari Raya Imlek selalu jatuh antara Januari atau Februari. Tahun lalu, Imlek jatuh pada 25 Januari sementara tahun ini pada Jumat (12/2/2021).

Jika diperhatikan lebih lanjut, setiap kali Imlek dirayakan, hujan akan turun. Hal tersebut mungkin membuat sebagian orang bertanya mengapa setiap Imlek selalu hujan.

Baca juga: Apa Makna Gong Xi Fa Cai? Sering Diucapkan Saat Imlek

Guru Besar Studi China Universitas Indonesia Hermina Sutami, mengatakan bahwa menurutnya hujan yang turun setiap Imlek adalah faktor cuaca.

“Saya pikir faktor cuaca. BMKG yang tahu jawaban mengapa bulan Januari-Februari selalu hujan. Karena kalender Imlek juga pakai peredaran matahari, makanya perayaan Tahun Baru China ini tidak pernah maju terus,” ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Mengutip National Geographic, Rabu (18/2/2015), Tahun Baru Imlek ditetapkan berdasarkan kalender Tionghoa yang memadukan sistem penanggalan matahari dan sistem penanggalan bulan.

Sekretaris Dewan Rohaniawan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia pada saat itu, Budi S Tanuwibowo, mengatakan dalam wawancara tahun 2015 bahwa Hari Raya Imlek sehausnya disebut Imyanglek atau tahun bulan dan matahari.

Penggabungan dilakukan karena bulan dan matahari sama-sama punya arti penting bagi masyarakat Tionghoa.

Baca juga: Kenapa Jeruk Identik dengan Imlek di Indonesia?

Sebab, perubahan penampakan bulan mudah diamati dan jadi penanda kedatangan pasang surut air laut. Sementara matahari menunjukkan pergantian musim dan memberi petunjuk kedatangan waktu bertana.

Dua sistem tersebut dipadukan dengan cara menjadikan penentuan panjang tahun dalam kalender Tionghoa memakai sistem penanggalan matahari, namun penghitungan bulan memakai sistem penanggalan bulan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Hujan membawa rezeki?

Bagi sebagian orang, turunnya hujan pada saat Imlek mungkin merupakan sebuah pertanda bahwa kabar gembira atau rezeki akan datang.

Tugu Jam Pasar Gede berhias Lampion Imlek.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tugu Jam Pasar Gede berhias Lampion Imlek.

Terkait anggapan tersebut, Hermina menuturkan, hal tersebut berhubungan dengan filosofi mereka. Sama halnya dengan anggapan bahwa hujan yang turun pada hari perkawinan dipercaya akan membawa banyak rezeki.

Baca juga: Libur Imlek 2023 Tanggal Berapa?

Hal yang sama juga dituturkan oleh Ko Eng yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Amurva Bhumi dalam wawancara tahun 2015.

“Memang sudah identik hujan, ya memang sudah bulannya. Harinya pasti jatuh pas musim hujan, ya pasti hujan,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (18/2/2015).

Dia meyakini bahwa hujan saat Imlek karena faktor cuaca yang sedang memasuki musim hujan dan tidak berkaitan dengan datangnya rezeki.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

Travel Tips
Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Travel Update
Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Travel Update
5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

Travel Tips
Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Travel Update
AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

Travel Update
Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Travel Update
Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Hotel Story
Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Jalan Jalan
7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Jalan Jalan
Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Hotel Story
Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Travel Update
Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Travel Update
Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com