Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Tematik Mulyaharja Bogor, Wisata Edukasi yang Instagramable

Kompas.com - 14/02/2021, 11:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Berbicara tentang pekotaan, sebagian orang mungkin mengira bahwa kota-kota di Indonesia sudah tidak memiliki bentangan sawah asri berlatar belakang gunung.

Namun, Kota Bogor ternyata menawarkan pemandangan tersebut melalui Agro Eduwisata Organik Mulyaharja atau Kampung Tematik Mulyaharja.

Manager Operasional Agro Eduwisata Organik Mulyaharja Kipin Ramadhan mengatakan, terciptanya tempat wisata tersebut bermula dari Lomba Rancang Kampung Tematik milik Bappeda Kota Bogor pada 2017.

Baca juga: 5 Tempat Glamping di Bogor yang Asyik, Pas untuk Libur Akhir Pekan

“Mulyaharja ekonominya paling lemah di Kota Bogor. Karena itu, kita pemuda karang taruna inisiatif angkat agro kaena kita punya area persawahan di perbatasan kota yang Instagramable. Kita berhasil naikin, dan berhasil juara 1 se-Provinsi Jawa Barat,” kata dia kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Sejak saat itu, pihaknya menawarkan program wisata edukasi, seperti menanam padi dan menyemai. Namun, baru pada pertengahan 2020 tempat wisata tersebut semakin dikembangkan.

Salah satunya adalah menambah kegiatan wisata trekking karena ada peran dari Wali Kota Bogo Bima Arya yang gemar melakukan aktivitas itu.

Baca juga: Camping Cinema di Bogor, Nikmati Sensasi Nonton Film dari Dalam Tenda

“Akhirnya Pemkot Bogor kucurkan dana yang lumayan fantastis untuk kami kembangkan hingga jadilah tempat wisata sekarang,” tutur Kipin.

Beragam pilihan kegiatan wisata

Sebagai tempat agro eduwisata di persawahan, Kipin mengatakan bahwa wisata edukasi seperti bertani masih belum bisa berjalan dengan maksimal.

Sebab, saat tempat wisata tersebut buka pada awal Januari 2021, mereka masih dalam masa panen.

“Belum ada lahan untuk wisata edukasi. Sekarang ada yang panen baru bisa terapkan edukasi,” kata Kipin.

Kendati demikian, wisatawan tidak bisa melakukannya karena tempat wisata tersebut sedang ditutup sejak beberapa hari lalu hingga informasi lebih lanjut guna mencegah penyabaran Covid-19.

Tempat wisata bernama Kampung Tematik Mulyaharja di Kota Bogor, Jawa Barat (dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja).dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja Tempat wisata bernama Kampung Tematik Mulyaharja di Kota Bogor, Jawa Barat (dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja).

Jika sudah dibuka kembali dan satu petak tanah telah tersedia, wisatawan bisa melakukan wisata edukasi bertani.

Selain itu, ada juga kegiatan membajak sawah yang akan dihadirkan. Sementara kegiatan lainnya adalah Istana Lumpur dan outbound.

“Kalau kemarin wisata kuliner dan lebih ke wisata jalan-jalan saja sambil selfie. Tapi yang paling penting kita ngejarnya wisata edukasi sih karena anak-anak sekarang kesadaran bercocok tanamnya kurang,” ujar Kipin.

Baca juga: 8 Tempat Wisata Murah di Bogor, Museum hingga Kebun Raya

Kemudian, kegiatan wisata lain yang bisa dilakukan adalah trekking melalui tiga jalur yang dapat dipilih sesuai kemampuan dan minat.

Salah satu jalur trekking yang tersedia adalah jalur sepanjang 4,2 kilometer dengan titik awal di Bogor Green Forest dan titik akhir di Kampung Tematik Mulyaharja.

Melalui jalur tersebut, pemandangan yang terlihat adalah Bukit Wangun, persawahan, perkebunan, dan beberapa tempat terbaik di dataran tinggi Kota Bogor.

“Ada juga trek biasa yang hanya tiga kilometer, pemandangan perkebunan biasa. Ada juga jalur 2,1 kilometer yang melewati sungai dan air terjun,” kata Kipin.

Tempat wisata bernama Kampung Tematik Mulyaharja di Kota Bogor, Jawa Barat (dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja).dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja Tempat wisata bernama Kampung Tematik Mulyaharja di Kota Bogor, Jawa Barat (dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja).

“Kita melewati empat bukit yang didominasi tanaman-tanaman seperti singkong, ubi, pisang, dan persawahan,” lanjutnya.

Nantinya, pihak tempat wisata juga akan menambahkan kegiatan wisata, seperti berkebun, serta edukasi pembuatan madu. Bahkan, beberapa permainan seperti bola bekel dan congklak akan dihadirkan pada waktu mendatang.

Bagi yang hanya ingin menikmati pemandangan sambil foto-foto, terdapat beberapa spot foto yang tersedia seperti tulisan Visit Mulyaharja, bangku dengan pemandangan sawah, dan ayunan.

Bantu ekonomi masyarakat setempat

Terkait wisata edukasi bercocok tanam, Kipin menuturkan bahwa pihaknya ingin menghidupkan kembali hal tersebut agar digandrungi kawula muda.

Dalam paparannya, dia mengungkapkan bahwa dirinya sering mendengar cerita dari para petani di Mulyaharja soal hal tersebut.

“Sudah tidak ada yang peduli lagi soal menanam padi, bahkan mungkin mereka akan kehabisan generasi kalau tidak dilanjutkan,” katanya.

Baca juga: Curug Cipamingkis Bogor, Nikmati Alam dengan Segarnya Udara Air Terjun

Kipin menambahkan, usai tempat wisata dikembangkan pada 2020, pihaknya harus buru-buru membuka Kampung Tematik Mulyaharja pada 2021 guna membantu perekonomian masyarakat setempat.

Dengan dibukanya tempat wisata tersebut, perekonomian di sana bisa ditingkatkan karena ada perputaran uang yang menguntungkan warga setempat.

“Beberapa UMKM, beberapa pegawai itu kita memang khusus warga Ciharashas khususnya di Mulyaharja," sambung Kipin.

Tempat wisata bernama Kampung Tematik Mulyaharja di Kota Bogor, Jawa Barat (dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja).dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja Tempat wisata bernama Kampung Tematik Mulyaharja di Kota Bogor, Jawa Barat (dok. Instagram @agroeduwisataorganikmulyaharja).

Beberapa masyarakat yang dipekerjakan ada yang bertugas sebagai pemandu trekking, juru masak berbagai hidangan yang tersedia, serta petani yang memberi edukasi seputar pertanian dalam wisata bertani.

Ada juga warga yang menawarkan rumahnya sebagai tempat menginap bagi wisatawan yang hendak bermalam di Kampung Tematik Mulyaharja.

Jika ingin berkunjung, Kampung Tematik Mulayaharja berlokasi di RT 05/RW 01, Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Harga tiket masuknya adalah Rp 10.000 per orang dengan jam operasional setiap hari pukul 07.00-18.00 WIB. Untuk trekking, harganya adalah Rp 100.000-Rp 135.000 per orang dengan minimal lima orang. Harga sudah termasuk pemandu dari warga lokal.

Baca juga: Curug Ciherang, Wisata Alternatif di Jalur Puncak Bogor II

Sementara untuk wisata edukasi bertani, harganya adalah Rp 50.000 per orang dengan minimal 20 orang. Harga sudah termasuk peralatan penunjang serta bibit, tujuh petani yang akan memandu acara bertani, serta instruktur dari Dinas Pertanian.

Untuk penginapan, harganya adalah Rp 50.000-Rp 100.000 per orang dengan biaya sekali makan Rp 25.000 per orang.

“Satu kamar muat untuk empat orang. Harga tergantung fasilitas kamar, itu semua sudah termasuk PPN,” kata Kipin.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com