Industri pariwisata Thailand sangat merugi, serta memberi risiko pada ratusan ribu pekerjaan yang ada di dalamnya.
Ketua Minor International Pcl William Heinecke yang menjalankan lebih dari 500 hotel di 55 negara, minggu lalu mendorong Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha untuk memprioritaskan pekerja di sektor parwisata bersamaan dengan tenaga kesehatan dan garis depan untuk inokulasi.
Baca juga: Catat, Ini Syarat Tourist Visa untuk Wisatawan Indonesia ke Thailand
Langkah ini bisa memfasilitasi perjalanan bebas karantina untuk orang-orang yang memiliki “paspor vaksinasi”, kata Heinecke dalam surat untuk perdana menteri.
Menurut deputy chief executive officer Centara Hotels & Resorts, Markland Blaiklock, karantina adalah masalahnya.
“Orang-orang tidak akan pergi ke Thailand untuk bisnis atau liburan dua minggu jika mereka harus menghabiskan waktu dua minggu untuk karantina saat kedatangan. Jadi, kami sangat berharap aturan tersebut bisa dilonggarkan,” imbuhnya.
Baik Blaiklock dan Heinecke mengatakan bahwa Phuket akan jadi situs uji coba yang baik untuk menguji penghapusan aturan karantina.
Baca juga: Negara Ini Izinkan Turis yang Sudah Vaksin Covid-19 untuk Liburan
Ketika sudah berhasil, model tersebut kemudian bisa digunakan ke destinasi lain di Thailand. Heinecke menyebut Sisilia yang pada bulan lalu telah mengumumkan penghapusan karantina untuk turis yang sudah divaksinasi.
“Phuket selalu jadi kontributor besar untuk ekonomi Thailand. Hari ini, kami berusaha untuk mengambil kontrol situasi ini. Kami tidak memiliki banyak uang sekarang, tapi kami memberikan dorongan terakhir, berharap ini bisa menyelamatkan kami,” tutup Bhummikitti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.