Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Utama ke Wisata Guci Ambles, Pengunjung Disarankan Ambil Jalur Alternatif

Kompas.com - 15/02/2021, 13:01 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kawasan Wisata Guci di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terdampak longsor dan banjir bandang akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut sejak Jumat (12/2/2021).

Selain berdampak pada beberapa area wisata di kawasan tersebut, longsor dan banjir bandang ini juga menyebabkan jalan utama menuju kawasan Wisata Guci, yakni Jalan Raya Kalibakung, ambles.

“Jalan utama menuju Guci, tepatnya di Kalibakung itu kan ada dua titik (jalan ambles). Pertama itu area sebelum Kalimas itu ambles. Kemudian setelah Clirit View itu ambles juga,” kata Kepala UPTD Pariwisata Guci Ahmad Abdul Khasib saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/2/2021).

Menurut Khasib, awalnya jalanan tersebut ambles sekitar 30 sentimeter hari Jumat (12/2/2021). Kemudian, pada Sabtu (13/2/2021), amblesnya makin bertambah menjadi 50 sentimeter.

Baca juga: Longsor Terjang Wisata Guci di Tegal, Dua Area Terdampak Paling Parah

Amblesnya jalan tersebut sudah ditangani pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sabtu (13/2/2021). Bupati Tegal Umi Azizah pun dilaporkan sudah mengunjungi lokasi amblesnya jalan.

“Sehingga arus menjadi agak normallah. Walaupun agak macet, tapi bisa dilalui. Tapi Minggu (14/2/2021) tadi ada ambles susulan lagi, sehingga menyebabkan kemacetan sangat panjang,” tutur Khasib.

Ambles susulan tersebut kemudian juga sudah ditangani oleh DPU dan BPBD, sehingga arus sudah berangsur normal, walaupun masih macet.

Ambles yang terjadi di jalan utama menuju Wisata Guci ini tentu saja sangat memengaruhi jumlah kunjungan. Menurut Khasib, pada hari Minggu tersebut jumlah kedatangan pengunjung ke kawasan Wisata Guci hanya mencapai 450 kunjungan.

Kawasan Guci di Jawa Tengah yang dikelilingi pegunungan.SHUTTERSTOCK/JUST FA Kawasan Guci di Jawa Tengah yang dikelilingi pegunungan.

Pasalnya, jalanan tersebut masih dianggap cukup rawan untuk dilalui. Kendaraan roda dua dan roda empat mungkin masih bisa melalui jalan tersebut. Namun, untuk wisatawan yang menggunakan bus besar, saat ini masih belum bisa melalui jalan tersebut.

Alternatifnya, para pengunjung diminta untuk menggunakan jalur alternatif, yakni Jalur Pemalang.

“Roda empat saja kan antrenya panjang itu. Itu amblesnya sampai 50 sentimeter. Kalau bus ukuran besar ini sulit. Kita pantau mobil pikap saja sangat susah kalau posisinya enggak pas itu enggak bisa naik,” tegas Khasib.

Kronologi longsor di Guci

Menurut Khasib, kejadian ini bermula dari hujan deras yang terjadi sejak Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan deras tersebut terkonsentrasi di area atas kawasan Guci, tidak menyebar ke area bawah.

Namun, karena debit air yang sangat tinggi, air hujan pun mengalir deras dari area atas ke bawah. Aliran air ini berlangsung cukup lama, dari sore hingga malam hari.

“Nah, malamnya itu menjelang maghrib sampai malam, debit air sangat luar biasa. Detik-detik itulah terjadi longsor, yang terjadi di dua tempat yaitu di Villa Melati Dua dan Brama Lestari atau Duta Wisata,” jelas Khasib.

Baca juga: Gurihnya Kupat Glabed Kota Tegal Bikin Ngiler

Hujan berlangsung hampir semalaman. Dampak longsor yang melanda kawasan Wisata Guci baru bisa diidentifikasi pada Sabtu (13/2/2021).

Kedua area wisata tersebut memang terdampak paling parah. Selain bahu jalannya longsor, benteng di Brama Lestari pun ambruk hingga menimpa kolam renang di Hotel Duta Wisata.

Namun, selain di dua kawasan tersebut, selebihnya kawasan Wisata Guci tidak terlalu terdampak. Sebagian besar hanya terkena material longsor berupa lumpur dan bebatuan yang sejauh ini sudah dibersihkan oleh pengelola wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com