Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2021, 13:05 WIB

KOMPAS.comPerdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Senin (22/2/2021), perjalanan internasional non-esensial dari dan ke Inggris dilarang setidaknya hingga 17 Mei 2021.

Meski begitu pada 12 April, pihaknya akan merilis hasil tinjauan terkait bagaimana cara aman untuk memulai kembali perjalanan, melansir Reuters, Senin.

Terkait tanggal tersebut, dia mengatakan kepada parlemen bahwa warga Inggris masih bisa memiliki waktu untuk merencanakan liburan musim panas.

Baca juga: Kisah Desa Eyam di Inggris, Contoh Pentingnya Isolasi dan Karantina

“Saya yakin bahwa dengan menetapkan tenggat waktu pada 12 April untuk laporan tersebut akan memberi orang waktu membuat rencana mereka pada musim panas,” kata dia, mengutip Reuters.

Johnson percaya ada peluang dalam pemulihan penerbangan pada akhir tahun ini.

Pemulihan industri penerbangan Inggris

Maskapai penerbangan di Inggris mengandalkan pemulihan musim panas setelah hampir satu tahun memiliki pendapatan minimal karena adanya pembatasan perjalanan.

Jika tidak bisa, para analis mengatakan bahwa sebagian besar maskapai perlu mengumpulkan lebih banyak dana untuk bertahan usai menghabiskan cadangan uang mereka.

Ilustrasi Buckingham PalaceShutterstock.com / Ewelina Wachala Ilustrasi Buckingham Palace

Menanggapi rencana pemerintah, easyJet menyambut jaminan bahwa perjalanan akan dibuka kembali sama halnya dengan British Airways.

Adapun, British Airways mengatakan bahwa pihak mereka senang karena pemerintah mengakui bahwa menemukan cara untuk memulai kembali perjalanan adalah hal yang penting.

Baca juga: Museum di London Punya Replika Planet Mars, Seperti Apa?

Namun, konsultan penerbangan John Strickland mengatakan, periode waktu tersebut negatif untuk maskapai penerbangan. Sebab, kepastian dalam melakukan perjalanan masih beberapa bulan mendatang saat pemesanan biasanya ramai.

“Kita sudah memasuki bulan kedua tahun ini, jadi kita sudah kehilangan dua bulan. Pada berita ini, kita akan kehilangan dua bulan lagi,” ujar Strickland.

Ia melanjutkan, sejumlah maskapai telah memproyeksikan bahwa setidaknya paruh pertama musim panas telah dihapus.

“(Mereka) memproyeksikan mungkin ada kebangkitan lalu lintas (perjalanan) pada akhir musim panas,” sambung Strickland.

Baca juga: Seru, Penggemar Serial Peaky Blinders Bisa Nginap di Rumah Tommy Shelby

Sementara itu, Chief Executive Airport Operators Association Karen Dee mengatakan bahwa tanggal 17 Mei 2021 merupakan pukulan telak.

“Sebagai sektor ekonomi yang paling terkena dampaknya pada 2020, ini akan memastikan bahwa kami juga akan menjadi sektor yang paling terkena dampak pada 2021,” ucapnya.

Beragam keprihatinan

Tinjauan pada April akan memberikan rekomendasi tentang kapan dan bagaimana perjalanan internasional penuh harus dilanjutkan, sembari mengelola risiko varian baru Covid-19.

Banyak hal yang akan bergantung pada penyebaran varian yang dianggap memprihatinkan, serta pemberian vaksin di dalam dan luar negeri.

Ilustrasi Inggris - Pemandangan Big Ben dan Westminster Bridge di London (dok. https://www.freepik.com/vwalakte | Prochasson Frederic).dok. https://www.freepik.com/vwalakte | Prochasson Frederic Ilustrasi Inggris - Pemandangan Big Ben dan Westminster Bridge di London (dok. https://www.freepik.com/vwalakte | Prochasson Frederic).

Inggris memperketat perbatasan mereka pada awal Februari. Mereka juga memperkenalkan persyaratan pengujian Covid-19 tambahan dan karantina hotel untuk kedatangan dari beberapa negara.

Adapun, hal tersebut dilakukan karena adanya kekhawatiran tentang varian Covid-19 baru yang mungkin lebih tahan dari vaksin saat ini.

Membuka perbatasan dapat melibatkan pemanfaatan tes untuk merilis skema yang mana mereka yang tiba dari luar negeri membayar tes untuk mempersingkat karantina 10 hari.

Baca juga: Pollocks Toy Museum di Inggris, Ada Boneka Beruang Tertua di Dunia

Pemerintah juga sedang menelaah sebuah sistem untuk memungkinkan orang yang telah divaksinasi untuk bepergian lebih bebas ke luar negeri.

Pemerintah Inggris mengatakan, sistem tersebut harus adil dan tidak terlalu merugikan mereka yang belum divaksinasi. Mereka juga mengingatkan bahwa perlu waktu untuk menerapkan sistem tersebut.

Saat ini, Inggris sedang berupaya menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk standar perjalanan internasional dengan World Health Organization dan mitra lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Travel Update
AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

Travel Update
3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

Jalan Jalan
Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Jalan Jalan
Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Jalan Jalan
Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Travel Update
Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Travel Update
3 Tips ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Cari Tahu Sebelum Beli

3 Tips ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Cari Tahu Sebelum Beli

Travel Tips
7 Wisata di Kabupaten Bandung yang Populer, Bisa untuk Liburan Sekolah

7 Wisata di Kabupaten Bandung yang Populer, Bisa untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com