KOMPAS.com – Gunung Marapi adala gunung aktif setinggi 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) yang secara administratif terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Bagi yang ingin coba mendaki gunung-gunung di luar pulau tempat tinggalnya, Gunung Marapi bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi.
Baca juga: 13 Tips Mendaki Gunung saat Musim Hujan
Admin akun Instagram @marapi_singgala atau Algumara Basecamp bernama David mengatakan, terdapat sejumla syarat yang harus dilakukan oleh calon pendaki.
“Bawa surat keterangan sehat untuk yang dari luar Sumbar. Surat keterangan dari fasilitas kesehatan, tidak perlu rapid antigen. Kalau dari dalam Sumbar tidak perlu bawa,” ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (2/3/2021).
Selain membawa surat keterangan sehat, apa saja syarat lain yang harus diketahui dan dilakukan oleh calon pendaki?
1. Punya izin dari keluarga
Bagi sebagian orang, memiliki izin mendaki dari keluarga atau orang tua mungkin bukan sesuatu yang penting.
Namun, David menegaskan bawa hal tersebut penting. Bahkan, saat ini pihaknya tengah menekan kepentingan syarat tersebut.
2. Bawa surat keterangan sehat
Seluruh pendaki yang tiba dari luar Sumbar wajib membawa surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan atau dokter.
Meski pihak David tidak mewajibkan hasil negatif rapid test antigen, namun syarat tersebut tertera dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2021.
Baca juga: 4 Tips Mendaki Gunung di Musim Kemarau
SE tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19 yang berlaku sejak 9 Februari hingga informasi lebih lanjut.
Bagi pelaku perjalanan dari Pulau Jawa dan dari daerah lainnya, syarat perjalanannya adalah sebagai berikut:
Wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan, atau;
Wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan
Wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan
Wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR, rapid test antigen, atau GeNose yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan
Baca juga: Dampak Pandemi Corona, Turis Asing Tertahan di Mentawai
Wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR, rapid test antigen, atau GeNose yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan
Ada tes acak (random check) rapid test antigen atau GeNose apabila diperlukan oleh Satgas Penanganan Covid-19
3. Batas usia pendaki minimal 14 tahun dengan pendamping
David mengatakan bahwa saat ini pendaki berusia minimal 14 tahun masih diizinkan untuk mendaki Gunung Marapi, jika didampingi orangtua.
Baca juga: Solok Selatan, Alternatif Destinasi Wisata di Sumatera Barat
“Tapi kita sekarang lagi konsen untuk pembatasan usia pendaki 17 tahun ke atas. Pembatasan usia masih 14 tahun, tapi nanti 17 tahun ke atas,” ujar dia.
4. Orangtua yang bawa anak harus persiapan ekstra
Gunung Marapi menurut David kerap disambangi para pendaki yang sudah membawa anak. Saat pendakian, mereka juga membawa anak-anaknya.
Namun sebelum mendaki, mereka akan diajak berbincang terlebih dahulu di basecamp pendakian untuk memastikan persiapan dan perlengkapan pendakian sudah memadai.
“Ngobrol aja, tanya sudah mendaki kemana saja membawa anaknya. Takutnya gimana-gimana, tanya perlengkapan buat anaknya ada juga enggak. Perlengkapan harus siap semua,” katanya.
5. Bawa perlengkapan pribadi
Seluruh pendaki wajib membawa perlengkapan pribadi masing-masing, seperti obat-obatan pribadi atau perlengkapan darurat agar seluruh anggota dalam kelompok selalu siap.
Baca juga: Pariaman Bakal Jadi Kota Festival di Sumatera Barat
“Perlengkapan kelompok yang dibawa khusus sama satu orang untuk kelompoknya juga harus siap,” ungkap David.
6. Isi data diri saat registrasi
Saat ini, pendakian ke Gunung Marapi tidak perlu meninggalkan fotokopi identitas diri seperti KTP. Namun, calon pendaki tetap harus mengisi data diri saat registrasi.
7. Harus cek perlengkapan di basecamp
Sebelum melakukan pendakian, seluruh pendaki akan diberi daftar perlengkapan sebagai sarana untuk memeriksa apakah alat-alat yang mereka bawa sudah siap atau belum.
Jika ada yang tertinggal atau berada dalam kondisi yang tidak memadai, mereka bisa membeli atau menyewa peralatan pendakian di basecamp atau toko-toko sekitar basecamp pendakian Gunung Marapi.
Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.