Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusa Dua dan Ubud Bersiap Sambut Wisman Lewat Travel Bubble

Kompas.com - 04/03/2021, 17:05 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Nusa Dua dan Ubud dalam waktu dekat akan dipersiapkan untuk uji coba menyambut wisatawan mancanegara (wisman) melalui program free covid corridors atau sering disebut travel bubble.

“Kami menyiapkan free covid corridors. Ada dua zona yang diusulkan seluruh instansi terkait, termasuk Pemerintah Daerah bahwa Nusa Dua dan Ubud yang diusulkan menjadi destinasi yang diklasifikasikan sebagai Green Zone,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Salah satu alasannya adalah karena tren kasus Covid-19 yang terus menurun dalam waktu sepekan terakhir yang jadi bukti siap dibukanya travel bubble di Bali.

Hal tersebut dinilai mungkin untuk dilakukan, khususnya dengan harapan akan adanya 120.000 vaksin bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di Nusa Dua dan Ubud.

Baca juga: Kadispar Bali Sudah Siapkan Konsep untuk Travel Corridor Bali-China

Sandiaga menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo yang digelar secara virtual pada Rabu (3/3/2021).

Rapat koordinasi tersebut juga melibatkan beberapa duta besar negara yang jadi pasar besar bagi Indonesia, seperti negara-negara di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Australia.

Sandiaga menyampaikan bahwa beberapa daerah wisata di Indonesia, salah satunya Bali, telah menunjukkan tren penurunan angka Covid-19.

Bali dianggap berhasil menurunkan kasus Covid-19 lewat program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang berlangsung sepekan belakangan.

Ia berharap agar para duta besar yang turut serta dalam rapat koordinasi tersebut bisa melakukan sosialisasi dan promosi, sekaligus memamerkan Bali kepada para wisman.

Baca juga: Wagub Bali Ungkap Rencana Travel Corridor Bali-China

Sandiaga menegaskan bahwa Bali hanya akan dibuka jika memiliki kasus Covid-19 yang rendah sekaligus telah menerapkan protokol kesehatan 3M yang ketat dan disiplin, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Nantinya, seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif juga akan dipastikan telah memenuhi standard CHSE (Cleanliness, Health Safety, Environmental Sustainabiliy) bersamaan dengan penerapan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment dari Pemerintah Provinsi Bali.

Dalam rapat koordinasi tersebut, para duta besar juga menanggapi perubahan tren pariwisata di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Australia, termasuk juga Jepang terkait keinginan berwisata akan dimulai pada tahun 2021 setelah vaksinasi Covid-19 selesai.

Ilustrasi Bali - Pura Taman Saraswati di Gianyar.SHUTTERSTOCK / Pelikh Alexey Ilustrasi Bali - Pura Taman Saraswati di Gianyar.

Maka dari itu, Sandiaga berharap bahwa vaksin Covid-19, khususnya untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih terdistribusi.

Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan kunjungan yang cukup signifikan dari segi wisman tahun 2022 mendatang.

“Fokus kita memang baru kepada wisatawan nusantara, tapi ini juga kesempatan kita untuk memastikan pariwisata ini dibuka dengan satu adaptasi protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” tegas Sandiaga.

Baca juga: Kadispar Bali Dukung Gagasan Luhut Kembali Hidupkan Pariwisata Bali

Ia juga memastikan wisatawan yang dianggap tidak patuh terhadap protokol kesehatan akan diberi tindakan tegas. Setelah sebelumnya diberi peringatan, para wisatawan tersebut bisa saja dideportasi jika tindakan tersebut dianggap perlu.

Lewat kolaborasi dengan berbagai pihak ini, mulai dari kementerian dan lembaga, hingga pemerintah daerah dan pihak swasta, dirinya berharap bisa tercipta langkah terpadu dalam percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.

“Kita harapkan pariwisata bisa segera bangkit karena membangkitkan pariwisata sama dengan mengembalikan ekonomi kita. Dan prestige kita ini di Bali. Setelah Bali mungkin bisa menyusul beberapa daerah lain seperti Kepulauan Riau, Batam dan Bintan, maupun beberapa destinasi lainnya,” sambung Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com