KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 membuat hampir sebagian besar pelaku pariwisata memanfaatkan teknologi digital untuk berbagai kegiatan, salah satunya penyelenggaraan virtual tour oleh desa wisata.
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trasmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo mengatakan, saat ini sudah ada ribuan desa wisata yang mendapat pelatihan penyelenggaraan virtual tour.
“Ada sekitar antara 750-an. Hampir seribuan desa yang sudah ikut pelatihan,” kata dia dalam konferensi pers virtual Atourin bertajuk “Lomba Membuat Itinerary dan Membuat Video Protokol CHSE Dalam Program Inspirasi Desa untuk Indonesia”, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Warga Desa di Garut Mulai Sadar Wisata, Banyak Desa Wisata Bermunculan
Kendati demikian, dirinya tidak menampik bahwa masih ada banyak desa yang belum pernah mengikuti pelatihan dalam penyelenggaraan virtual tour atau pembuatan video.
Alhasil, lanjut Samsul, pihaknya yang telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata berencana untuk melaksanakan pelatihan.
“Kami bersama Atourin rencana ke depan selanggarakan pelatihan dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Kita sangat sadar bahwa masih banyak desa di Indonesia yang butuh pelatihan,” jelasnya.
Senada dengan Samsul, Dirjen Percepatan PDT Eko Sri Haryanto mengatakan bahwa pelatihan yang dilakukan melalui kerja sama tersebut mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa wisata.
Baca juga: Longsor di Cilawu Garut, Desa Wisata Dayeuhmanggung Tidak Terdampak
Dalam kesempatan yang sama, Eko mengatakan bahwa pelatihan terkait virtual tour memungkinkan desa wisata untuk mempromosikan tempatnya kepada masyarakat luas.
“Dunia virtual jadi sangat penting bagi kita karena punya beberapa keuntungan. Selain murah, jangkauan lebih luas,” ungkap dia.
Meski pelatihan virtual tour belum mencakup seluruh desa wisata di Indonesia, Samsul mengatakan bahwa ada beberapa yang inisiatif melatih kemampuannya sendiri.
Akan tetapi, mereka lebih merujuk pada melatih diri untuk membuat video yang mempromosikan desa wisatanya.
Baca juga: Desa Wisata Kutuh di Bali, Punya Pemandangan Pantai Pandawa
“Di YouTube banyak teman-teman di desa sudah bisa membuat video-video tanpa mereka pernah ikut latihan kusus. Mereka ikuti tutorial di YouTube. Beberapa yang sudah saya temukan, mereka cukup menarik,” tutur Samsul.
Samsul melanjutkan, desa wisata yang ingin mempromosikan lebih lanjut potensi wisatanya kepada masyarakat luas dapat mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Atourin yang bekerja sama dengan pihaknya.
Adapun, lomba dibagi menjadi dua kategori yakni Lomba Itinerary: Inspirasi dari Desa dan Lomba Video Protokol CHSE: Nyaman Berlebaran di Desa. Masing-masing menawarkan total hadiah jutaan Rupiah untuk pemenang.
Dalam Lomba Itinerary: Inspirasi dari Desa, periode pendaftaran dan pengumpulan itinerary adalah 8-22 Maret 2021, penjurian pada 23-30 Maret, dan pengumuman pada 31 Maret.
Baca juga: Desa Wisata Anculai di Bintan, Salah Satu Desa Wisata Terbaik di Indonesia