KOMPAS.com – Beberapa anggota Uni Eropa (UE) siap untuk mengakui paspor vaksin digital dan menerapkan persyaratan lebih ringan bagi pelancong yang telah vaksinasi Covid-19.
Melansir Forbes, Minggu (7/3/2021), hal tersebut merupakan upaya untuk menyelamatkan pariwisata musim panas. Adapun, industri pariwisata menyediakan 27 juta pekerjaan di seluruh Eropa dan menghasilkan sekitar 10 persen dari produk domesti bruto (PDB) UE.
Hal tersebut membuat negara-negara di sana ingin mendorong kembalinya wisatawan musim panas dengan “digital green pass” atau paspor vaksin sebagai skema untuk memfasilitasi perjalanan ke UE.
Baca juga: Uni Eropa akan Luncurkan Paspor Vaksin Digital untuk Pulihkan Sektor Pariwisata
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, dia mendukung proyek sertifikat vaksinasi umum. Sementra itu, WHO tengah mengerjakan sertifikat vaksin internasional.
Baik dalam bentuk digital maupun kertas, paspor vaksin atau bukti vaksinasi akan dikeluarkan oleh negara asal dan memungkinkan pelancong untuk berkeliling Eropa dan datang ke sana dari luar negeri.
Dengan paspor atau bukti vaksin tersebut, para pelancong tidak perlu melakukan tes Covid-19 tambahan atau memasuki karantina.
Nantinya, dokumen tersebut akan menyertakan nama, tanggal lahir, identifikasi sistem kesehatan, jenis dan tanggal dari tes dan vaksin tertentu, tanggal pemberian dua dosis vaksin, termasuk periode imunisasi sesuai dengan instruksi untuk masing-masing vaksin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.