Di Bali, biasanya upacara ini dilaksanakan di lokasi seperti Pantai Sanur, Pantai Candidasa, atau Pantai Klotok.
Tawur Kesanga atau Mecaru biasanya dilaksanakan sesudah Melasti, tepatnya sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
Menurut Pitana, ada pula pengerupukan, yakni upacara untuk membersihkan alam yang disimbolkan dengan pecaruan. Pitana mengatakan, “caru” berarti upacara untuk para bhuta kala.
Salah satu rangkaian acara ini adalah pawai festival ogoh-ogoh yang dilaksanakan di Kuta, Bali. Ogoh-ogoh merupakan boneka raksasa yang terbuat dari bubur kertas dan rangka bambu.
Ogoh-ogoh dianggap mewakili sifat buruk atau jahat manusia. Itulah mengapa bentuk ogoh-ogoh biasanya menyeramkan.
Setelah pawai selesai, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai lambang pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.
Sayangnya, selama masa pandemi Covid-19 pawai ogoh-ogoh ini ditiadakan karena dianggap mudah menimbulkan kerumunan yang berisiko terhadap penularan virus.
Setelah ritual-ritual tersebut, tibalah Hari Raya Nyepi. Tahun ini, Nyepi jatuh pada Minggu (14/3/2021). Kegiatan ini akan dilakukan selama 24 jam, biasanya dimulai pukul 06.00 WITA-06.00 WITA keesokan harinya.
Umat Hindu serta wisatawan dan pendatang yang ada di Pulau Bali harus menjalankan empat pantangan yang berlaku. Mereka tidak boleh bepergian ke luar rumah, menyalakan api atau penerangan yang terlalu terang, tidak boleh berisik, dan tidak boleh mencari hiburan.
Baca juga: Bagaimana Perayaan Nyepi di Tengah Virus Corona?
Namun, bagi wisatawan yang menginap di hotel tetap bisa beraktivitas, dengan catatan masih harus berada di dalam lingkungan hotel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.