Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nomad Staycation di Bali, Kemenparekraf Rumuskan Long Term Visa untuk Turis Asing

Kompas.com - 17/03/2021, 19:41 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sedang merumuskan long term visa atau visa jangka panjang.

Hal tersebut diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno usai berbincang dengan sejumlah pimpinan hotel di Ubud, Bali pada Selasa (16/3/2021).

Berbeda dengan visa kunjungan sebelumnya, long term visa akan memiliki masa waktu lima tahun serta dapat diperbaharui.

Seperti tertera dalam rilis yang diterima Kompas.com, ia juga menyebut soal tren digital nomad atau seseorang yang bekerja tanpa terikat oleh waktu dan tempat yang kini tengah marak di seluruh dunia.

Baca juga: Indonesia Rumuskan Visa Long Term untuk Turis Asing

Salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19 yang mengubah gaya hidup masyarakat. Mereka yang semula harus bekerja di kantor menjadi bebas, tanpa terbatas ruang dan waktu.

Tren tersebut dinilai Sandiaga sangat mungkin diterapkan di Bali. khususnya mengingat Bali yang memiliki keindahan alam dan dilengkapi dengan infrastruktur telekomunikasi mumpuni.

“Kita lihat trennya ini adalah digital nomad-staycation. Jadi kalau bekerja di Bali dan tidak terlalu jauh dari pantai, ini akan sangat menjadi daya tarik, apalagi dengan cuaca yang bagus, budaya yang sangat indah dan masyarakat yang sangat ramah,” kata Sandiaga.

Long term visa ini, kata Sandiaga, jadi satu pra-syarat utama agar lebih banyak digital nomad di dunia yang mempertimbangkan Bali untuk menjadi rumah kedua mereka, serta semakin banyak orang yang bekerja dari rumah.

“Bali menawarkan gaya hidup yang sehat, juga propertinya dalam kondisi yang baik dan tentunya kulinernya semakin terjangkau. Ini adalah afirmasi bahwa Bali segera bergerak dan bangkit kembali,” sambung dia.

Dengan banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang menjadikan Bali sebagai ‘rumah kedua’ mereka, bisnis properti di Bali diyakini akan tumbuh.

Sawah Ubud, BaliDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Sawah Ubud, Bali

Bisnis properti Bali terdampak pandemi

Pasalnya, kondisi bisnis properti di sejumlah kawasan strategis Bali sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.

Baca juga: Nusa Dua dan Ubud Bersiap Sambut Wisman Lewat Travel Bubble

Tidak adanya kunjungan wisatawan membuat bisnis penginapan seperti hotel maupun guest house terpaksa gulung tikar. Belum lagi mangkraknya pembangunan penginapan.

Menurut Sandiaga, seiring dengan pembukaan kembali Pulau Dewata melalui konsep travel bubble, maka program staycation untuk digital nomad pun harus juga direalisasikan sehingga geliat bisnis properti di Bali dapat kembali pulih.

Dengan begitu, ekonomi Bali akan segera bangkit lewat penciptaan lapangan kerja serta penyerapan tenaga kerja seluas-luasnya.

Lebih lanjut, Sandiaga juga menyebut investasi di properti pariwisata adalah salah satu pilar untuk menghidupkan kembali perekonomian bangsa setelah pandemi Covid-19.

“Semoga upaya kita bisa segera terealisasi, saya yakin ini adalah kekuatan dunia usaha dan masyarakat bahu membahu untuk bukan hanya untuk bertahan, tapi bisa mengambil peluang dan mencetak pemenang,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com