Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary 2 Hari 1 Malam Wisata Budaya di Mandalika Lombok Tengah

Kompas.com - 19/03/2021, 16:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Bagi sebagian masyarakat, MotoGP Mandalika 2021 pada Oktober nanti mungkin merupakan acara yang paling dinantikan.

Adapun, ajang balap motor internasional tersebut akan dilakukan di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Sambil menonton acara di sirkuit Mandalika, jangan lupa luangkan waktu untuk melakukan wisata budaya dengan berkunjung ke desa wisata di sana.

Baca juga: 3 Desa Wisata di Lombok Tengah Sudah Sertifikasi CHSE

“Kalau wisata budaya, di Mandalika ada dua tempat yang berdekatan. Desa Wisata Ende dan Desa Wisata Sade. Dua tempat itu satu jalur, dua hari satu malam bisa,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah Lendek Jayadi, Kamis (18/3/2021).

Jika ingin berlibur ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika sembari menonton MotoGP, berikut itinerary 2 hari 1 malam wisata budaya di Mandalika yang Kompas.com rangkum, Jumat (19/3/2021).

Sejumlah tempat wisata di bawah ini telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar. Namun, kamu tetap harus memakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan tidak bepergian jika sakit.

Transportasi di Mandalika

Menurut rekomendasi Lendek, wisatawan yang ingin menjelajahi Lombok Tengah ada baiknya memanfaatkan jasa biro perjalanan.

“Kalau jalan-jalan di sini enaknya pakai travel supaya enak, transportasi juga dari sana. Tidak perlu mikir-mikir, tinggal dibuatkan pakai jalan-jalan,” ujarnya.

Namun jika ingin melancong sendiri, untuk pilihan transportasi, kamu bisa jalan-jalan menggunakan mobil atau motor. Di Lombok Tengah, terdapat sejumlah rental kendaraan yang dapat dimanfaatkan.

Tempat wisata bernama Desa Wisata Sasak Ende di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Julius Bramanto).SHUTTERSTOCK/Julius Bramanto Tempat wisata bernama Desa Wisata Sasak Ende di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Julius Bramanto).

Salah satunya adalah Evan Trans Lombok di Jalan Sakura nomor 11, Panjisari, Praya. Mereka menawarkan jasa sewa motor mulai dari Rp 70.000 per hari dan mobil mulai dari Rp 250.000 per hari.

Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mencari mereka di Google dengan kata kunci “Evan Trans Lombok”.

Bisa juga menghubungi situs mereka di https://evantranslombok.com, akun Instagram @evan_trans, atau WhatsApp +62878-5202-7272.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam Wisata Pantai di Mandalika Lombok Tengah

Ada juga penyewaan mobil di area Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, juga dikenal dengan Bandara Lombok, dengan harga mulai dari Rp 199.000.

Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mencari mereka di Google dengan kata kunci “Mobil Baru – Sewa Mobil di Bandara Lombok” atau menghubungi nomor +62813-3978-1500.

 

Penginapan di Mandalika

Saat ini, sebanyak 1.600-an kamar homestay telah siap untuk menyambut wisatawan di sepanjang jalan Bandara Lombok menuju kawasan Pantai Kuta Mandalika.

Lendek menuturkan, pengunjung bisa menginap di homestay yang telah disediakan. Untuk harga menginap per malam, sebagai patokan, Desa Wisata Gerupuk memasang biaya sekitar Rp 250.000 per malam.

Tempat wisata bernama Desa Wisata Sade di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Farizun Amrod Saad).SHUTTERSTOCK/Farizun Amrod Saad Tempat wisata bernama Desa Wisata Sade di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Farizun Amrod Saad).

Dengan nominal tersebut, para tamu sudah dapat menikmati fasilitas sarapan, WiFi, dan listrik. Untuk homestay di desa wisata lain, misalnya Desa Wisata Ende, ada kemungkinan harganya tidak jauh berbeda.

“Standar kebersihan akan sama dengan standar hotel, tinggal bagaimana mereka mampu mengelolanya. Kalau harga, homestay yang lokasinya beririsan langsung dengan KEK agak mahal walau tidak boleh terlalu mahal. (Harga) tergantung akses,” tutur Lendek.

Sarapan

Sebelum melakukan perjalanan dan memulai hari, kamu bisa sarapan terlebih dahulu di penginapan. Apabila kamu bermalam di desa wisata, kamu akan berkesempatan menikmati lezatnya hidangan khas desa yang tak kalah sedapnya dari masakan hotel.

Pilihan desa wisata di Lombok Tengah

Sebelum membaca lebih lanjut, perlu dicatat bahwa itinerary di bawah ditulis dengan asumsi wisatawan menginap di Desa Wisata Ende agar titik untuk memulai perjalanan tidak terlalu jauh.

Jika hendak berlibur ke sana, kamu bisa sesuaikan itinerary dengan memilih berapa jumlah desa wisata yang akan dikunjungi dan apakah dalam satu hari hanya mengunjungi satu atau dua hingga desa wisata.

 

Hari pertama

  • Desa Wisata Ende, Kecamatan Pujut

Desa Wisata Ende, juga dikenal dengan Desa Wisata Sasak Ende atau Dusun Sasak Ende, berlokasi di Jalan Sawe-Batu Riti nomor dua, Kecamatan Pujut. Jarak dari desa menuju sirkuit Mandalika adalah sekitar 11,7 kilometer (km) atau 21 menit naik mobil.

Lendek mengatakan, wisatawan yang tiba di sana akan disambut oleh tradisi Peresean yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.

“Di Ende ada musim-musim tertentu, ada kegiatan. Ada kegiatan Peresean yang saling pukul, ada acaranya. Kalau kunjungan biasa disuguhkan sebagai sambutan,” ujar Lendek.

Tempat wisata bernama Desa Wisata Sasak Ende di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Marc Stephan).SHUTTERSTOCK/Marc Stephan Tempat wisata bernama Desa Wisata Sasak Ende di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Marc Stephan).

Melansir Kompas.com, Senin (14/10/2019), tradisi tersebut pada zaman kerajaan diikuti oleh pemuda suku Sasak yang ingin bergabung menjadi prajurit.

Adapun, Peresean dilakukan untuk melatih ketangkasan, ketangguhan, dan keberanian para pemuda karena para petarung dilengkapi dengan tongkat rotan dan perisai dari kulit kerbau.

Selain itu, tradisi Peresean diyakini oleh masyarakat sebagai ritual meminta hujan saat musim kemarau panjang. Sembari menikmati tradisi Peresean, kamu juga bisa mengobrol dengan warga setempat dan bertanya seputar kegiatan sehari-hari dan adat istiadat mereka.

Baca juga: Jelang MotoGP 2021, Tempat Wisata di Lombok Tengah Makin Dikembangkan

“Kemudian ada sangkap warige, itu untuk menentukan kapan hari bau nyale. Di Ende, wisatawan bisa minum jamu,” jelas Lendek.

Dia melanjutkan, di desa tersebut juga ada pelaksanaan acara Isra Miraj khas penduduk setempat yang sudah dilakukan secara turun temurun.

Saat berkunjung ke sebuah desa wisata, kegiatan yang tidak pernah luput dilakukan wisatawan adalah berkeliling untuk menikmati pemandangan rumah adat yang masih berdiri kokoh.

Di Desa Wisata Ende, kamu akan disuguhi pemandangan rumah adat yang cukup unik. Sebab, letak atapnya lebih rendah dari pintu.

Tempat wisata bernama Desa Wisata Sasak Ende di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Julius Bramanto).SHUTTERSTOCK/Julius Bramanto Tempat wisata bernama Desa Wisata Sasak Ende di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Julius Bramanto).

Hal tersebut sengaja dibuat sedemikian rupa lantaran memiliki filosofi tersendiri, yakni para tamu yang menundukkan kepala saat memasuki bangunan merupakan simbol penghormatan kepada tuan rumah.

Ketika memasuki rumah adat, kamu akan disambut udara segar karena para warga setempat mendirikannya menggunakan material bangunan yang terbuat dari alam. Selain alang-alang dan bambu yang dirajut sebagai atap, lantainya dibuat dari tanah liat.

Terkait lantai, ada satu hal yang unik. Para warga setempat melumuri lantai dengan kotoran sapi atau kerbau agar tanah liat tetap kokoh dan tidak mudah retak. Fungsi penggunaan “semen alami” tersebut juga untuk mengusir nyamuk.

Baca juga: MotoGP Mandalika 2021 Diharap Dongkrak Wisatawan ke Lombok Tengah

Setelah menghabiskan satu hari berwisata dan belajar soal adat istiadat warga Desa Wisata Ende, kamu tidak perlu jauh-jauh mencari penginapan karena di sana sudah tersedia homestay.

Untuk informasi lebih lanjut, mengutip laman Indonesiangp.id, kamu bisa langsung menghubungi nomor +62819-4421-0637.

Selama berada di Desa Wisata Ende, jangan lupa menikmati hidangan khas warga setempat agar pengalaman berwisata di sana semakin menarik.

 

Hari kedua

  • Desa Wisata Sade, Kecamatan Pujut

Desa Wisata Sade berlokasi di daerah Rembitan, Kecamatan Pujut. Jarak dari Desa Wisata Ende adalah sekitar 2,3 km atau 3 menit naik mobil lewat Masjid Kuno Rembitan yang legendaris.

Sementara itu, jarak dari Desa Wisata Sade ke sirkuit Mandalika adalah sekitar 9,4 km atau 16 menit menggunakan mobil via Jalan Kuta Lombok dan Jalan Sengkol.

Desa ini merupakan salah satu dari tiga desa yang ditinggali suku Sasak. Setibanya di sana, kamu akan langsung diperlihatkan pemandangan desa adat yang masih asri.

Sebagai tempat tinggal suku Sasak, di sana terdapat rumah dengan berbagai tipe seperti Bale Bontar, Bale Kodong, dan Bale Tani yang masing-masing memiliki fungsi. Misalnya adalah Bale Bontar.

Tempat wisata bernama Desa Wisata Sade di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Bastian AS).SHUTTERSTOCK/Bastian AS Tempat wisata bernama Desa Wisata Sade di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (SHUTTERSTOCK/Bastian AS).

Adapun, tipe rumah tersebut dihuni oleh pejabat desa dan berfungsi sebagai tempat untuk dilaksanakannya persidangan adat. Bagi warga Sasak yang sudah lansia atau baru menikah tapi belum punya tempat tinggal, mereka bisa memanfaatkan Bale Kodong.

Setiap rumah di sana memiliki desain yang sederhana dan dibuat dengan bahan-bahan alami, salah satunya adalah bambu yang dijadikan sebagai tiang penyangga. Meski sederhana, rumah di Desa Wisata Sade dikatakan tahan gempa.

Penduduk desa ini juga melumuri lantai rumah dengan kotoran sapi atau kerbau setiap beberapa waktu agar lantai bersih dari debu.

Adapun, lantai rumah mereka terbuat dari campuran tanah, getah kayu banjar, abu, serta jerami yang perlu dilumuri kotoran sapi atau kerbau agar lantai tetap kuat dan rumah terhindar dari nyamuk.

Baca juga: Promo AirAsia: Rp 699.000, Wisatawan ke Danau Toba atau Lombok Dapat Tiket dan Hotel

Untuk memasuki rumah di sana, wisatawan tidak boleh sembarangan masuk apabila tidak menjaga sopan santun. Kamu bisa bertanya kepada pemandu wisata lokal untuk informasi lebih lanjut.

Sama seperti desa wisata lainnya, Desa Wisata Sade juga memiliki tradisi unik, yakni kawin lari. Dalam tradisi ini, pihak calon suami akan menculik calon istrinya selama beberapa hari sebelum dikembali ke rumah orangtuanya untuk dilamar.

Kamu bisa foto-foto atau menikmati atraksi budaya seperti Tarian Cupak Gerantang. Sebelum mengakhiri perjalanan, kamu bisa belanja oleh-oleh dengan membeli kain tenun khas Desa Wisata Sade yang prosesnya menggunakan cara dan alat tradisional.

Setelah belanja oleh-oleh, jangan lupa untuk menikmati hidangan khas warga setempat agar pengalaman berwisata di sana semakin menarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com