Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary 3 Hari 2 Malam Wisata di Sekitar Sirkuit MotoGP Mandalika

Kompas.com - 19/03/2021, 17:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

Desa Wisata Ende, juga dikenal dengan Desa Wisata Sasak Ende atau Dusun Sasak Ende, berlokasi di Jalan Sawe-Batu Riti nomor dua, Kecamatan Pujut. Jarak dari desa menuju sirkuit Mandalika adalah sekitar 11,7 kilometer atau 21 menit menggunakan mobil.

Lendek mengatakan, wisatawan yang tiba di sana akan disambut oleh tradisi Peresean yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.

“Di Ende ada musim-musim tertentu, ada kegiatan ada. Ada kegiatan Peresean yang saling pukul, ada acaranya. Kalau kunjungan biasa disuguhkan sebagai sambutan,” ujar Lendek.

Melansir Kompas.com, Senin (14/10/2019), tradisi tersebut pada zaman kerajaan diikuti oleh pemuda suku Sasak yang ingin bergabung menjadi prajurit.

Adapun, Peresean dilakukan untuk melatih ketangkasan, ketangguhan, dan keberanian para pemuda karena para petarung dilengkapi dengan tongkat rotan dan perisai dari kulit kerbau.

Selain itu, tradisi Peresean diyakini oleh masyarakat sebagai ritual meminta hujan saat musim kemarau panjang. Sembari menikmati tradisi Peresean, kamu juga bisa mengobrol dengan warga setempat dan bertanya seputar kegiatan sehari-hari dan adat istiadat mereka.

“Kemudian ada sangkap warige, itu untuk menentukan kapan hari bau nyale. Di Ende, wisatawan bisa minum jamu,” jelas Lendek.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam Wisata Budaya di Mandalika Lombok Tengah

Dia melanjutkan, di desa tersebut juga ada pelaksanaan acara Isra Miraj khas penduduk setempat yang sudah dilakukan secara turun temurun.

Saat berkunjung ke sebuah desa wisata, kegiatan yang tidak pernah luput dilakukan oleh wisatawan adalah berkeliling untuk menikmati pemandangan rumah adat yang masih berdiri kokoh hingga kini.

Di Desa Wisata Ende, kamu akan disuguhi pemandangan rumah adat yang cukup unik. Sebab, letak atapnya lebih rendah dari pintu.

Hal tersebut sengaja dibuat sedemikian rupa lantaran memiliki filosofi tersendiri—para tamu yang menundukkan kepala saat memasuki bangunan merupakan simbol penghormatan kepada tuan rumah.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam Wisata Pantai di Mandalika Lombok Tengah

Ketika memasuki rumah adat, kamu akan disambut oleh segarnya udara yang ada karena para warga setempat mendirikannya menggunakan material bangunan yang terbuat dari alam.

Selain alang-alang dan bambu yang dirajut sebagai atap, lantainya pun dibuat menggunakan tanah liat. Terkait lantai, ada satu hal yang unik.

Para warga setempat melumuri lantai dengan kotoran sapi atau kerbau agar tanah liat tetap kokoh dan tidak mudah retak. Fungsi penggunaan “semen alami” tersebut juga untuk mengusir nyamuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com