Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukasantai Farmstay, Nginap di Tengah Kebun Organik dengan Pemandangan Gunung Gede

Kompas.com - 21/03/2021, 12:45 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sukasantai Farmstay di Sukabumi adalah salah satu perkebunan organik yang menawarkan sensasi menginap di tengah kebun dengan pemandangan Gunung Gede-Pangrango.

Namun sebelum menjadi perkebunan organik, Sukasantai Farmstay lebih dulu adalah lahan pertanian yang menerapkan metode bertani konvensional.

“Kita itu dulu switch dari pertanian konvensional ke organik karena kita lihat gitu setelah kita jadi petani, wah input-nya itu macam-macam kimia,” kata pemilik Sukasantai Farmstay saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/3/2021).

Menurut dia, berbagai macam bahan kimia yang masuk ke dalam buah dan sayuran akan jadi racun untuk tubuh.

Baca juga: OJ Organic Farm Bogor, Piknik Privat di Tengah Sejuk Udara Pegunungan

Selain itu, ia juga mengkhawatirkan kesehatan para petani yang bekerja di pertanian miliknya. Pestisida dan herbisida kimia tersebut tentu saja berbahaya juga bagi mereka jika terhirup saat proses penyemprotan.

Maka dari itu, sejak tahun 2013 ia beralih dari pertanian konvensional menjadi organik. Pertanian organik adalah pertanian tanpa pestisida dan herbisida kimia. Kebun yang dinamakan Rosy’s Veggies ini hanya menggunakan kompos alami untuk tanaman miliknya.

Konsep Sukasantai Farmstay

Setelah beberapa tahun menjadi pertanian organik, di tahun 2019 sang pemilik dan sang ibu memutuskan membuka fasilitas farmstay yang ada sekarang ini.

“Konsep farmstay-nya adalah penginapan di kebun kami. Jadi konsepnya itu mengundang orang kota untuk datang dan menikmati suasana kebun,” tutur dia.

Konsep farmstay ini adalah liburan alternatif yang populer untuk keluarga yang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar pengalaman hotel atau resor.

"Orang-orang menyukai penginapan pertanian karena suasana yang bersahaja, santai, serta pemandangan perdesaan yang sederhana dan indah. Konsep Farmstay ini lebih mirip konsep menginap di rumah teman, dan bukan menginap di hotel," imbuh dia.

Farmstay di SukasantaiCredit: Fabian Ong Farmstay di Sukasantai

Maka dari itu, aktivitas wisata yang ada di Sukasantai sebenarnya tak banyak. Para tamu bisa sekadar bersantai menikmati semilir angin dengan pemandangan bentang alam Sukabumi yang indah.

Total ada 12 kamar, ditambah satu vila privat bernama Rumah Santai. Kamar-kamar itu terbagi menjadi tiga lantai dalam satu bangunan besar dengan desain menarik. Ada pula area umum yang bisa dipakai bersamaan oleh para tamu yang sedang menginap.

Menurut pemilik, ia memang sengaja membangun farmstay berkonsep seperti itu karena building footprint-nya yang dinilai lebih efisien untuk sustainable living. Sementara vila Rumah Santai sendiri sudah ada selama 20 tahun sebelum Sukasantai dibangun.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di TN Gunung Gede Pangrango, Apa Saja?

“Kita juga ingin buat tempat yang lebih kekeluargaan. Makanya lebih ke kamar seperti itu,” terang dia.

Kisaran rate menginap di Sukasantai adalah Rp 720.000 per orang di hari biasa dan Rp 880.000 per orang di akhir pekan. Sementara anak-anak di bawah umur tiga tahun gratis.

Rate menginap di vila privat adalah Rp 1,05 juta per orang di akhir pekan, dan Rp 920.000 di hari biasa. Ada minimal pax untuk menginap di vila ini, yakni minimal enam pax dan minimal menginap selama dua malam.

Aktivitas di Sukasantai Farmstay

Sembari menginap, para tamu juga bisa melakukan aktivitas wisata lainnya, seperti jalan-jalan ke hutan bambu di area perkebunan. Anak-anak bisa belajar cara menyemai benih, bercocok tanam, memanen sayuran atau buah, memberi makan binatang, hingga memancing ikan.

Para tamu jadi bisa sekaligus belajar mengenai berbagai jenis tanaman, khususnya mengetahui alur produksi bahan makanan yang selama ini mereka konsumsi.

Petani dengan hasil panennya di Sukasantai FarmstayDok. Sukasantai Farmstay Petani dengan hasil panennya di Sukasantai Farmstay

“Kita bukan ingin kasih informasi gitu, tapi ingin kasih tahu orang agar mereka lebih sayang dengan pekerjaannya petani, lebih sayang ke alam,” ungkap dia.

Adapun, dirinya mengaku tak benar-benar mengetahui secara pasti ada berapa jenis tanaman di kebunnya. Untuk tanaman sayuran sendiri ada lebih dari 100 jenis. Sementara jika dihitung dengan jenis-jenis tanaman lain, jumlahnya bahkan bisa ribuan.

Baca juga: Aktivitas Wisata di OJ Organic Farm Bogor, Piknik Privat Sampai Petik Sayur

Di lahan perkebunan seluas lebih dari 10 hektar ini, pemilik menanam aneka jenis tanaman, seperti sayuran, rempah, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan buah-buahan.

Protokol kesehatan di Sukasantai Farmstay

Selama pandemi, ia menegaskan protokol kesehatan di Sukasantai selalu dijalankan sesuai standar yang berlaku. Di antaranya adalah hanya membuka reservasi untuk kurang dari 50 persen kapasitas maksimal tamu.

“Maka dari itu saya juga mau kasih catatan kalau kita cuman terima tamu dengan reservasi. Kita belum terima day trip, kita belum terima survey, atau tamu yang datang tanpa appointment kita belum terima,” tegasnya..

Para pekerja di Sukasantai juga telah melewati pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk cek suhu tubuh, serta wajib memakai masker dan faceshield.

Terkait syarat hasil negatif Covid-19, ia mengaku tak mengharuskan para tamu menyerahkan syarat tersebut ketika akan menginap.

Rencana ke depan

Terkait rencana ke depannya, pihak pengelola mengaku ingin berusaha menggalakkan program magang untuk pelajar dan mahasiswa yang mengambil jurusan pertanian. Ia ingin memberi wadah mereka untuk mencari pengalaman di bidang pertanian.

Nantinya, para pelajar dan mahasiswa tersebut bisa mempelajari cara berkebun secara organik.

“Jadi kita lagi mau majukan, bahwa kebun kita itu bukan cuman buat kita produksi, tamu, dan juga memberdayakan masyarakat kita. Tapi kita juga mau supaya kebun ini bisa jadi kebun contoh dan makin banyak anak muda yang tertarik masuk ke pertanian,” sambung dia.

Selain bisa dipetik dan dikonsumsi oleh para tamu, hasil panen di Sukasantai juga dijual untuk umum. Biasanya ke para pelanggan di Jakarta melalui toko keluarga mereka bernama Rosy's Veggies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com