Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Hutan Sedunia, Ini 7 Wisata di Hutan Indonesia yang Menawan

Kompas.com - 22/03/2021, 19:07 WIB
Citra Fany Samparaya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Hutan Sedunia. Hutan merupakan tempat kelangsungan hidup semua makhluk, khususnya sebagai sumber oksigen menjadikannya sebuah unsur terpenting dalam ekosistem.

Di Indonesia terdapat beberapa hutan yang telah dijadikan taman nasional dan menjadi tujuan wisata. Dengan demikian, masyarakat dapat mengenal lebih dekat hutan dan hewan-hewan di dalamnya.

Berikut ini adalah 7 wisata hutan di Indonesia yang menawan, pas dikunjungi agar makin cinta dengan alam:

1. Taman Nasional Tanjung Puting , Kalimantan

Taman nasional yang berada di Kalimantan ini menjadi salah satu wisata yang wajib dikunjungi saat ada di Kalimantan. Terletak di provinsi Kalimantan Tengah, kawasan ini kemudian menjadi Taman Nasional pada 1982.

Sungai Sekonyer kawasan Taman Nasional Tanjung PutingDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Sungai Sekonyer kawasan Taman Nasional Tanjung Puting

Orangutan adalah magnet bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Wisatawan banyak yang datang hanya untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan orangutan.

Pengunjung juga dapat melihat aneka satwa lain, seperti monyet, musang, banteng liar, dan banyak jenis hewan liar lainnya. 

2. Taman Nasional Way Kambas, Lampung

Terletak di Lampung, ujung paling selatan pulau Sumatera, Taman Nasional Way Kambas merupakan rumah bagi gajah sumatera.

Baca juga: 10 Tempat Wisata di Lampung, Cocok Dikunjungi saat Libur

 

Tidak hanya gajah, taman ini juga dihuni spesies langka lainnya, seperti harimau sumatera, badak sumatera, berbagai jenis burung, dan tapir.

Mahout dari ERU Camp Bungur saat patroli gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Rabu (6/1/2021). Total ada 7 gajah, 4 dewasa yang berpatroli di sekitaran Camp Bungur. Mereka mempunyai kewajiban untuk mencegah risiko konflik berbahaya antara manusia dan gajah liar di Taman Nasional Way Kambas.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Mahout dari ERU Camp Bungur saat patroli gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Rabu (6/1/2021). Total ada 7 gajah, 4 dewasa yang berpatroli di sekitaran Camp Bungur. Mereka mempunyai kewajiban untuk mencegah risiko konflik berbahaya antara manusia dan gajah liar di Taman Nasional Way Kambas.

Di sini terdapat juga penangkaran badak bercula dua spresies Asia satu-satunya, sejak 1995. Pada 1985, Way Kambas juga membangun pusat pelatihan gajah yang bertujuan untuk melindungi habitat gajah. Mereka diajarkan bermain bola, menari hingga berenang.

3. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional pertama di Indonesia dan menjadi situs warisan dunia UNESCO. Ujung Kulon menjadi tempat perlindungan terakhir badak Jawa bercula satu yang terancam punah.

Perjalanan menyusuri Sungai Cigenter, Taman Nasional Ujung Kulon. Perjalanan menyusuri Sungai Cigenter, Taman Nasional Ujung Kulon.

Ujung Kulon juga menjadi rumah bagi monyet owa jawa, banteng, merak, lutung jawa, monyet ekor panjang, macan tutul jawa, rusa hingga berbagai jenis burung.

4. Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera

Taman Nasional Gunung Leuser berada di dua provinsi paling utara di Pulau Sumatera, yaitu Aceh dan Sumatera Utara.

Obyek wisata Batu Katak di Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Tribun Medan / Muhammad Anil Rasyid).Tribun Medan / Muhammad Anil Rasyid Obyek wisata Batu Katak di Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Tribun Medan / Muhammad Anil Rasyid).
Hutan hujan tropis di sini menjadi rumah untuk puluhan orangutan, harimau sumatera, gajah sumatera, dan badak sumatera.

Hewan lainnya yang mendiami taman ini yaitu, mamalia, reptil, ikan, hingga lebih dari 350 jenis burung.

5. Cagar Alam Tangkoko di Sulawesi Utara

Taman ini memiliki tempat wisata paling banyak dicari dan dikunjungi, yaitu Taman Batu Putih. Di sini, wisatawan dapat melihat langsung tarsius bermata lebar dan menawan.

Monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) difoto di Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Sulawesi Utara, Minggu (19/2/2017). Sebagai salah satu primata dengan populasi terancam di dunia, perburuan monyet hitam Sulawesi untuk dijual sebagai santapan masih tinggi.AFP PHOTO / BAY ISMOYO Monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) difoto di Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Sulawesi Utara, Minggu (19/2/2017). Sebagai salah satu primata dengan populasi terancam di dunia, perburuan monyet hitam Sulawesi untuk dijual sebagai santapan masih tinggi.
Tarsius merupakan jenis primata yang berukuran kecil atau tidak lebih besar dari ukuran tangan pria dewasa.

Kera hitam jambul, burung maleo, kuskus, burung enggang, dan elang laut perut putih juga dapat ditemukan di sini.

6. Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur

Taman yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini memiliki nama Alas Purwo yang secara harfiah berarti “Hutan Purba atau Hutan Primordial”.

Sadengan, salah satu titik yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.ARSIP HUMAS PEMKAB BANYUWANGI Sadengan, salah satu titik yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.
Di sini pengunjung dapat melihat pantai dengan tumbuhan bakau dengan hutan hujan tropis yang alami.

Baca juga: Aturan dan Larangan di Alas Purwo Banyuwangi

 

Taman ini selain ditinggali satwa liar, juga menjadi tujuan burung-burung bermigrasi dan menjadi tempat penyu-penyu menetaskan telurnya.

7. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

Taman Nasional Baluran atau sering dikenal Afrika kecil di Pulau Jawa ini menyuguhkan pemandangan sabana dengan latar belakang Gunung Baluran.

Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.

 ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.
Di arah timur taman nasional Blauran, terdapat pantai Bama yang menyajikan pasir putih dan laut biru. Di sini, pengunjung dapat melihat rusa dan monyet yang hidup bebas di alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com