Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Warga Diusir dari Pantai di Sanur, Apa Hotel Bisa Miliki Pantai?

Kompas.com - 27/03/2021, 12:31 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 


KOMPAS.com – Seorang warga Sanur, Bali, baru-baru ini mengaku mengalami kejadian tak menyenangkan saat sedang duduk-duduk di kawasan pantai dekat Hotel Puri Santrian Sanur.

Wanita bernama Mirah Sugandhi ini mengaku diusir satpam hotel tersebut karena bukan tamu hotel. Sementara kawasan pantai yang ada di dekat hotel itu disebut sebagai kawasan privat milik hotel.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani mengatakan bahwa seharusnya tidak ada pantai yang dimiliki pihak tertentu.

Baca juga: Viral Video Warga Lokal Diusir dari Pantai di Bali, Ini Kronologisnya

“Sebetulnya pantai itu tidak ada yang memiliki. Itu milik negara. Jadi memang sebetulnya tidak boleh melarang orang di pantai karena itu tempat umum,” kata Dezire ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (25/3/2021).

Di Bali memang cukup lazim menemukan hotel-hotel yang mencantumkan memiliki kawasan pantai privat masing-masing. Padahal, menurut Dezire, seharusnya hal tersebut tidak diperbolehkan.

“Enggak ada itu. Pantai itu benar-benar milik negara. Ada namanya BWS (Balai Wilayah Sungai), lembaga yang mengurusi itu, sungai dan pantai. Tidak ada private beach sebenarnya,” tegas Dezire.

Ilustrasi panorama Pantai Sanur. SHUTTERSTOCK/TAKE PHOTO Ilustrasi panorama Pantai Sanur.

Ia menambahkan, seharusnya pantai bisa diakses semua masyarakat, baik untuk kepentingan hiburan dan rekreasi maupun untuk upacara keagamaan.

“Tapi, kalau untuk mengatur ketertiban supaya tidak berkerumun, kemudian jaga jarak itu memang tugas bersama ya. Tapi, kalau mengusir itu kan mungkin berlebihan,” sambung Dezire.

Trik marketing saja

Sementara itu, dilansir Tribun Bali, owner Group Santrian IG Gede Sidharta menyebut bahwa pencantuman soal kawasan pantai privat ini hanyalah trik marketing.

Selain itu, bukan berarti juga pantai tersebut dimiliki secara privat, melainkan hanya akses masuknya yang privat.

“Kalau berada di sekitar jalan masuk ada beach side, ada di sebelah pantai artinya, jadi customer dan travel agent sebenarnya sudah tahu, kalau cukup jauh 300 atau 500 meter istilahnya walking distance to the beach,” terang Sidharta.

Ilustrasi pantai tersembunyi di Bali.Dok. Unsplash Ilustrasi pantai tersembunyi di Bali.

Ia melanjutkan, isitilah tersebut bukan mengonfirmasi kepemilikan atau penguasaan pantai, melainkan tentang jarak antara pantai atau sungai.

Menanggapi pernyataan Sidharta, Dezire menyebut bahwa hal itu memang mungkin hanyalah strategi marketing hotel-hotel. Tujuannya adalah untuk memberi rasa nyaman pada para tamu mereka.

“Makanya mereka bilang itu private beach. Sebetulnya juga enggak private banget ya, kan semua bisa mengakses masyarakat untuk kepentingan hiburan, rekreasi, atau upacara ya pantai kan milik kita semua,” terang Dezire.

Klarifikasi hotel

Lebih lanjut, Dezire juga mengaku, pihaknya telah bertemu dengan pihak manajemen Puri Santria.

“Mereka menyesal itu terjadi. Mereka akan melakukan pembinaan pada pegawainya. Kami sempat melakukan klarifikasi dengan owner-nya,” pungkas Dezire.

Sidharta juga telah menyampaikan klarifikasinya terkait kejadian ini. Dilansir Tribun Bali, Sidharta menyampaikan bahwa kejadian tersebut merupakan miskomunikasi.

Ia mengatakan bahwa di Sanur tidak ada yang namanya private beach. Semua pantai merupakan milik publik, sehingga kegiatan masyarakat berwisata, mencari ikan, upacara adat, dan lain-lain tidak boleh ada pelarangan dari hotel, tambahnya.

Baca juga: Kasus Warga Bali Diusir Satpam Hotel, Bolehkah Pantai Diprivatisasi?

“Ini kasus pertama dan menjadi pembelajaran buat semua pihak termasuk kami, bagaimana men-training staf kami, walaupun niatannya baik, namun penyampaiannya harus tepat sehingga tidak terjadi miskomunikasi seperti ini,” jelas Sidharta.

Pihak Puri Santrian juga sudah mengadakan pertemuan dengan Mirah untuk menyelesaikan masalah ini.

Ketika dihubungi Kompas.com pada Rabu (24/3/2021), Mirah mengatakan bahwa pihak hotel telah memastikan bahwa kawasan pantai tersebut milik publik. Kejadian yang terjadi kepadanya hanyalah kesalahan satpam saat sedang menjalankan tugasnya.

“Pihak pemilik sudah memastikan bahwa tidak akan ada lagi oknum yang melarang siapa pun untuk datang ke area pantai dekat hotel,” pungkas Mirah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com