Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tujuan Dark Tourism di Asia, Ada Indonesia

Kompas.com - 28/03/2021, 08:08 WIB
Citra Fany Samparaya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber CNN


KOMPAS.com- Dark Tourism dikenal juga dengan pariwisata hitam atau pariwisata kesedihan telah didefinisikan sebagai pariwisata yang melibatkan perjalanan ke tempat-tempat yang secara historis terkait kematian dan tragedi.

Dark Tourism akan membawa kamu ke tempat yang dianggap tabu dan memberikan perasaan surealis, adrenalin, serta pemahaman yang lebih tentang dunia dan masa lalu dari suatu tempat.

Tempat seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi tidak banyak dibicarakan orang. Di bawah ini adalah beberapa tujuan wisata gelap paling populer dari seluruh Asia Tenggara dilansir dari CNN:

1. Hanoi Hilton, Vietnam

Hanoi Hilton atau Penjara Hoa Lo terletak di 1 Hoa Lo St., desa Phu Khanh, Hoan Kiem, Hanoi, Vietnam. Museum ini dulunya merupakan penjara dan dibangun oleh Perancis pada 1896 untuk menampung kaum revolusioner Vietnam.

Lalu kemudian menjadi penjara bagi komunis untuk menahan pilot pesawat tempur AS yang ditembaki oleh Vietnam Utara.

Baca juga: Museum Tsunami Aceh Buka Lagi, Dibatasi 100 Orang

Pencahayaan ruang bawah tanah yang redup dengan beberapa patung tahanan yang diikat dan dikombinasikan dengan lukisan ekspresionistik narapidana di dinding halaman membuat tempat ini sangat menyeramkan.

2. Museum Pengobatan Forensik di Bangkok, Thailand

Setiap siswa yang berkunjung ke Museum Kedokteran Forensik Songkran Niyomsane di Ibu Kota Thailand akan membungkuk dan berterima kasih kepada kerangka dalam kotak kaca yang mereka sebut sebagai "ajarn yai" (kepala sekolah).

Bagi mereka, ini adalah ruang kelas, bukan ruang bawah tanah yang menyimpan tengkorak manusia, senjata dan bukti pembunuhan dan juga foto autopsi yang dipajang di sini.

Tempat ini terletak di Songkran Niyomsane Forensic Medicine Museum, 2 Prannok, Siriraj, Bangkok Noi, Bangkok, Thailand.

3. The Killing Fields, Kamboja

The Killing Fields merupakan ladang pembunuhan di Choeung Ek yang berjarak sekitar 30 menit berkendara dari pusat kota Phnom Penh. 

Di sana, terdapat sebatang pohon yang digantungkan beberapa tanda dan menjadi lokasi para algojo membunuh anak-anak dan bayi untuk menghemat peluru pada masa rezim Khmer Merah.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Pariwisata di Kamboja Saat Pandemi Covid-19?

Ketika pemerintah setempat merenovasi tempat ini pada 2011, serangkaian kuburan massal, tempat Khmer Merah mengeksekusi dan menguburkan para narapidana Tuol Sleng dibongkar.

Tempat itu lalu dibuka untuk wisata, lengkap dengan audio tour, bangku, warung minuman dan stand souvenir.

Di sini, kamu juga dapat mendengarkan lagu Khmer Merah yang dulunya dinyalakan untuk meredam tangisan para pria dan wanita yang dihukum mati secara sadis.

4. Museum Perang Penang, Malaysia

Terletak di atas "Ghost Hill", di samping kuburan China, Museum Perang Penang di Malaysia menjadi tempat yang menyeramkan. Sebagian besar sejarahnya berkisar pada kekejaman yang terjadi pada Perang Dunia II.

Beberapa pekerja mengatakan melihat hantu yang berkeliaran ketika membersihkan properti museum 10 tahu yang lalu.

5. Museum Tsunami, Indonesia

Museum yang dirancang dengan indah dan gagah ini akan membawa pengunjungnya untuk melewati terowongan gelap dan melambangkan gelombang tsunami di Indonesia tahun 2004.

Dalam museum ini, terdapat gambar kehancuran yang diproyeksikan dari wadah seperti batu nisan, dan sebuah ruangan melingkar yang diukir dengan nama-nama orang yang hilang.

Pekerja menempel nama-nama korban gempa dan tsunami di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Sabtu (6/12/2014). Museum tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004.SERAMBI/BUDI FATRIA Pekerja menempel nama-nama korban gempa dan tsunami di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Sabtu (6/12/2014). Museum tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004.

Di lantai atas terdapat pemutaran film pendek. Ada pula foto-foto yang menggambarkan pengungsian, pembangunan kembali, harapan dan keluarga yang bersatu kembali dari tsunami 2004.

Pajangan lain di museum ini juga menjelaskan bagaimana gempa bumi dan tsunami terjadi dan bagaimana lanskap Aceh diubah oleh bencana.

Baca juga: Suvenir Batu Akik Aceh: Dulu Laku Miliaran Rupiah, Kini Merana

 

Museum Tsunami Aceh sendiri terletak di Jalan Iskandar Muda di jantung kota Banda Aceh, tepatnya dekat Lapangan Blang Padang, di sebelah Pemakaman Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com