Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik Terusan Suez yang Membelah Benua Afrika dan Asia

Kompas.com - 29/03/2021, 19:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Namun, ternyata sebelum ada pembangunan, berbagai bentuk yang kini adalah Terusan Suez sudah ada pada 1850 SM dan 775 M.

Meski begitu, dahulu jalur transportasi laut tersebut utamanya digunakan untuk memfasilitasi perdagangan antara Delta Sungai Nil dan laut Merah.

5. Jalur pelayaran yang paling banyak digunakan di dunia

Sejak selesai dibangun pada 1869, Terusan Suez merupakan salah satu jalur pelayaran yang paling banyak digunakan di dunia.

Baca juga: Dari Rusia sampai Mesir, Ini 8 Hidangan Khas Lebaran dari Negara Lain

Sebab, sebelum pembangunan dilakukan, kapal-kapal yang menuju ke Asia harus melakukan pelayaran yang sulit di sekitar Cape of Good Hope (Tanjung Harapan) di ujung selatan Afrika.

Adanya Terusan Suez mempermudah pelayaran ke Asia. Selain itu, jalur ini juga memiliki lokasi yang strategis. Tak ayal banyak kapal yang menggunakannya.

6. Jumlah kapal yang transit dulu sedikit

Menurut data dalam situs Suez Canal Authority, sebanyak 18.174 kapal transit di Terusan Suez pada 2018.

Jumlah tersebut kian meningkat pada 2019 menjadi 18.880 transit, atau sekitar 51,5 transit per hari. Pada tahun-tahun tersebut, kapal kontainer dan tanker paling banyak melakukan transit.

Meski begitu, pada 1870 atau tepatnya saat Terusan Suez beroperasi penuh selama satu tahun untuk pertama kalinya, kapal yang transit hanya berada pada angka 486 atau lebih sedikit dari dua transit per hari.

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Serba Manis dari Mesir

Kendati demikian, angka kian meningkat lantaran pada 1966 sebanyak 21.250 transit terjadi dengan rata-rata transit per hari adalah 58.

7. Pembuat Terusan Suez juga membuat Terusan Panama

Terusan Suez dibangun Ferdinand de Lesseps. Namun mengutip BBC, ternyata dia juga sempat mencoba untuk membuat Terusan Panama.

Pada 1879, kongres internasional diadakan di Paris untuk memilih rute Terusan Panama. Dalam kongres tersebut, de Lesseps dipilih untuk mengetuai pembangunan tersebut.

Pembangunan pun dimulai pada 1881. Kendati demikian, pembangunan Terusan Panama dirasa lebih sulit dari Terusan Suez.

Delapan tahun pun berlalu dengan proses pembangunan yang tidak terlalu mencolok. Sebab, mengutip Britannica.com, de Lesseps kurang familiar dengan kondisi di Panama. Pembangunan oleh de Lesseps pun terhenti sebelum diambil alih pihak lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com