Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Buka Pariwisata, Ini Rangkuman Kabar Rencana Sambut Turis Asing Juni-Juli 2021

Kompas.com - 01/04/2021, 11:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Tanggapan dari pelaku pariwisata

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gianyar, Pande Mahayana Adityawarman, mengatakan bahwa dia kaget saat mendengar kabar soal pembukaan kembali pariwisata Bali yang disampaikan Jokowi.

“Kalau yang dijadwalkan dulunya pertama September, kami berharapnya bisa dibuka di awal tahun tapi sekarang di tahun depan, lumayan berat untuk kami,” ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa (16/3/2021).

Menurut dia, pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun memberatkan pariwisata Bali karena kurangnya pendapatan. Terlebih, para pelaku industri masih harus membayar maintenance tempat dan upah kerja.

Baca juga: Turis Asing di Bali Nanti Hanya Boleh Jalan-jalan di Kawasan Tertentu

Sebab, sektor pariwisata adalah sumber penghasilan masyarakat Bali, meski tetap ada yang berkebun dan bertani. Mereka pun akan menjual hasil panen ke hotel dan restoran.

“Jika 90 persen masyarakat Bali sudah divaksin, bisa dicoba untuk trial pembukaan bandara untuk wisatawan internasional dengan tetap memberlakukan aturan penanganan Covid-19,” ujar Adit.

Ia mencontohkan, misal dari visa dan wisman melakukan karantina terlebih dahulu. Hal itu setidaknya membuka keran pintu masuk pariwisata Bali. Indonesia juga bisa mencontoh Uni Emirat Arab (UEA) yang sudah menyambut turis asing sejak 7 Juli 2020.

Dalam pembukaan pariwisata internasional, mereka menerapkan kebijakan cukup ketat, di antaranya syarat tes PCR sebelum keberangkatan dan juga tes PCR pada saat kedatangan.

Menurut informasi dalam Kompas.com, Kamis (18/2/2021), biaya tes PCR saat tiba di bandara sudah ditanggung pemerintah UEA, salah satunya di Bandara Ras Al Khaimah.

Menurut Adit, konsep seperti UEA dapat diterapkan terlebih dahulu di Pulau Dewata guna menggerakkan kembali sektor pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Bali.

Sementara itu, Pengamat pariwisata sekaligus Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana, I Gede Pitana, setuju jika Bali dibuka kembali untuk wisman.

“Saya setuju agar pariwisata di Bali digerakkan kembali, karena pemulihan ekonomi Bali itu hanya bisa melalui pariwisata,” tutur dia mengutip Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Baca juga: 5.600 Petugas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Jalani Vaksinasi Covid-19

Meski begitu, Pitana menyarankan pemerintah berkonsentrasi terlebih dahulu pada pariwisata dalam negeri. Sebab, ada banyak hambatan jika berharap kepada wisman saat ini, mulai hambatan ekonomi, fisik, hingga politik, kecuali jika program travel bubble sudah ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com