Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Buka Pariwisata, Ini Rangkuman Kabar Rencana Sambut Turis Asing Juni-Juli 2021

Kompas.com - 01/04/2021, 11:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Respons Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata Bali

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberi tanggapan soal dibukanya penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Mengutip Kompas.com, Selasa (23/3/2021), dia mengatakan bahwa sebelum wisman diizinkan ke sini, bandara tersebut akan melalui sejumlah tahapan simulasi terlebih dahulu.

“Pada intinya kita akan latihan terus karena kita tidak bisa langsung buka pada Juni-Juli. Kita harus ada simulasi-simulasi terus dan kesiapan bandara harus terus ditingkatkan. Harus ada trial, harus ada pilot project dan harus ada beberapa tahapan,” tuturnya.

Dalam simulasi tersebut, pihaknya akan menyiapkan sejumlah rencana program agar seluruh pihak terkait lebih siap menyambut wisman.

Baca juga: PHRI Gianyar: Harapan Pariwisata Bali Bisa Buka Tahun Ini, Bukan 2022

Kemudian pada Minggu (28/3/2021), Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa memberi tanggapan soal dibukanya kembali pariwisata Bali kepada wisman.

“Kalau dari pak Gubernur saya belum dengar, tapi pak presiden memang isyaratkan dibuka Juni-Juli 2021 kalau Covid-19 sudah landai,” ungkapnya.

Saat ini, pihak Putu tengah melakukan berbagai upaya agar Bali sudah sangat siap untuk menerima kembali wisman pada waktu yang ditentukan jika hal tersebut benar terjadi.

Salah satu yang sedang dilakukan adalah pemberian sertifikasi CHSE kepada 975 pelaku pariwisata mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga obyek wisata oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

“Dari pemerintah pusat ada 800-an. Tapi di antara 800-an, ada yang beririsan dengan yang sudah diberikan (Pemprov dan Pemkab). Lebih dari seribuan yang diberikan sertifikasi CHSE sudah siap (protkol kesehatan),” kata Putu.

Ada juga program vaksinasi bagi pelaku pariwisata di Bali yang sudah memiliki sekitar 100.000 pendaftar meski baru sekitar 10.000-an yang telah divaksin.

“Vaksin yang terhambat karena dari pusat belum lancar pengiriman ke kita, masih sedikit-sedikit. Tapi untuk yang di Zona Hijau sudah dilakukan,” tuturnya.

Baca juga: Nomad Staycation di Bali, Kemenparekraf Rumuskan Long Term Visa untuk Turis Asing

Zona Hijau yang dimaksud adalah Ubud, Nusa Dua, dan Sanur. Ketiganya sudah menerima 170.487 dosis vaksin dengan 47.045 dosisi diberikan kepada Ubud, 87.715 ke Nusa Dua, dan 35.727 ke Sanur sejak Senin (22/3/2021).

Terkait seperti apa konsep penerimaan wisman, Putu mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. Namun, dia mengatakan bahwa syarat wisman untuk liburan ke Bali kemungkinan akan sama dengan syarat dalam travel bubble Bali-China.

“Ini domainnya pusat, pak Sandiaga. (Penyesuaian tergantung) negara yang disasar, kemudian bagaimana perlakuannya setelah di bandara, bagaiman apply visa. Kurang lebih sama, tapi akan ada penyesuaian,” tutur dia.

Baca juga: Bali, Batam, dan Bintan Akan Jadi Pintu Masuk Wisman Long Term Visa

Menurut berita Kompas.com, Senin (1/3/2021), disebutkan bahwa syarat bagi wisman yang tiba melalui koridor perjalanan Bali-China harus memenuhi syarat sudah vaksin, bawa surat keterangan negatif Covid-19, dan ikut tes Covid-19 lagi di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Jika hasilnya negatif, wisman dapat menginap di hotel-hotel yang ada dalam program travel bubble. Jika ingin jalan-jalan, mereka hanya diizinkan di Zona Hijau Bali.

Finalisasi Safe Travel Corridor Arrangement

Saat melakukan Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Senin (29/3/2021), Sandiaga mengungkapkan kabar terbaru yakni pihaknya terus memasuki tahap finalisasi dari segi persiapan Safe Travel Corridor Arrangement.

“Kami terus memasuki tahap finalisasi dari segi persiapan Safe Travel Corridor Arrangement di Bali, Batam, dan Bintan. Di Bali ada tiga daerah, yakni Nusa Dua, Sanur, dan Ubud,” katanya terkait penyambutan kembali wisman.

Adapun, daerah-daerah yang masuk dalam Safe Travel Corridor Arrangement merupakan daerah yang tergolong sebagai Zona Hijau.

Dalam berita Kompas.com pada Kamis (18/3/2021), disebutkan bahwa Kemenparekraf bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam merampung kebijakan konsep koridor perjalanan.

Ilustrasi Bali - Bukit Mende di Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.SHUTTERSTOCK / W. SLASTRA Ilustrasi Bali - Bukit Mende di Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Selain itu, pihak Sandiaga juga sudah melakukan rapat koordinasi virtual pada awal Maret 2021 bersama Sekretaris Jenderal Kemenlu Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo.

Rapat juga dihadiri oleh beberapa duta besar negara yang menjadi pasar besar bagi Indonesia seperti negara-negara di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Australia.

Jalur masuk wisman ke Indonesia

  • Koridor perjalanan

Sandiaga mengatakan, nantinya wisman hanya dapat masuk ke Bali melalui Safe Travel Corridor Arrangement yang hingga saat ini masih terus dirundingkan dan masuk tahap finalisasi.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut negara mana saja yang penduduknya diizinkan untuk berlibur ke Bali.

Akan tetapi, dalam berita Kompas.com pada Februari 2021, tepatnya Kamis (25/2/2021), Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana mengungkapkan rencana program travel corridor Bali-China.

Baca juga: Bali Jadi Destinasi Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun 2021

Dia menyampaikan hal tersebut saat menjadi seorang pembicara dalam webinar yang diselenggarakan oleh Asita (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) bertajuk “Kapan Bali Buka Border?”.

“Sasaran wisatawan asing tersebut adalah wisatawan Tiongkok yang kita ketahui bahwa negara tersebut telah berhasil keluar dari pandemi karena program vaksinasi yang berhasil. Jadi kita mendatangkan mereka,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com