Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Akan Terima Turis Asing Juli 2021, Ini Ketentuannya

Kompas.com - 03/04/2021, 09:09 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Pemerintah Thailand mengumumkan akan membuka kembali destinasi wisata di Thailand pada Juli 2021.

Meskipun pembatasan kembali dibuka, Thailand tetap mengeluarkan kebijakan untuk para wisatawan asing.

Kebijakan itu antara lain adalah mereka harus divaksinasi terlebih dahulu, tetap menjalankan protokol kesehatan selama berada di negara terbut, dan menjalani karantina selama 10 hari saat tiba di Thailand.

Baca juga: Koh Samui di Thailand Akan Buka untuk Turis Asing yang Sudah Divaksin

Traveller yang berencana pergi ke Thailand wajib mengetahui apa saja yang menjadi aturan dan kebijakan dari pemerintah negara tersebut.

Mengutip dari CNN, berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum berkunjung ke Thailand saat sudah dibuka nanti:

1. Wisatawan harus jalani karantina saat tiba di Thailand

Sebelumnya, Thailand telah mencatat sebanyak 92 kasus kematian dan hampir 29.000 Covid-19 . Maka dari itu, Thailand mengurangi periode wajib karantina dari yang semula 14 hari menjadi 10 hari.

Namun, pelancong dari negara yang terkena wabah varian Covid-19 diharuskan menjalani masa karantina selama 14 hari.

Baca juga: Hotel di Thailand ini Tawarkan Field Trip Virtual Gratis untuk Lihat Gajah

Akan tetapi, mulai 1 Juli 2021, Otoritas Pariwisata Thailand mengumumkan bahwa Phuket akan bisa dikunjungi wisatawan asing yang sudah divaksin tanpa harus melalui karantina.

2. Thailand akan buka wisata pantai dan kuil

Pada Juli 2021, wisatawan asing bisa menikmati pantai Thailand yang indah dan kuilnya dengan ornamen unik. Tak ketinggalan, pemandangan hutan lebat juga bisa dinikmati.

Baca juga: Phuket Sambut Wisatawan Asing yang Sudah Divaksin, Mulai Juli 2021

Thailand memang sudah lama menjadi destinasi wisata yang diminati para wisatawan asing untuk liburan di musim panas.

3. Pemerintah izinkan wisatawan asing tinggal di Thailand dalam waktu tertentu

Thailand mengizinkan seluruh wisatawan asing yang memiliki paspor, baik dari AS, Kanada, Inggris, Australia, dan termasuk turis yang tidak memiliki visa atau hanya untuk tujuan pariwisata, untuk diizinkan tinggal di Thailand dengan jangka waktu tidak melebihi 45 hari.

Ilustrasi Thailand - Taman Nasional Khao Sok (SHUTTERSTOCK/apiguide).SHUTTERSTOCK/apiguide Ilustrasi Thailand - Taman Nasional Khao Sok (SHUTTERSTOCK/apiguide).

Namun, mereka tetap harus memiliki sertifikat atau surat izin masuk dan karantina pada saat kedatangan. Sementara itu, wisatawan dari negara yang tidak termasuk dalam daftar pengecualian visa dapat mengajukan special touris visa (STV) atau visa turis khusus.

Wisatawan yang telah memiliki sertifikat masuk diminta mengunduh aplikasi ThailandPlus dan mendaftar. Setibanya di Thailand, mereka harus menunjukkan kode QR yang akan dipindai otoritas Thailand.

4. Kegunaan STV

Wisatawan yang lolos dalam pengajuan visa turis khusus nantinya bisa tinggal selama 45 hari di Thailand.

Sementara itu, STV yang telah disosialisasikan pada Oktober 2020 memungkinkan wisatawan untuk tinggal selama 90 hari dan dapat diperpanjang dua kali.

Baca juga: Thailand Potong Periode Karantina untuk Kedatangan Asing

 

Sebelum pergi, wisatawan harus mengajukan STV tersebut melalui konsulat atau kedutaan Thailand di negara masing-masing.

Awalnya STV memang hanya ditawarkan kepada turis yang berasal dari negara dengan angka Covid rendah. Namun, kini STV sudah tersedia untuk wisatawan dari semua negara.

5. Wisatawan harus menunjukkan bukti polis asuransi dan hasil tes PCR

Wisatawan harus memberikan bukti polis asuransi yang mencakup perawatan untuk Covid-19, berikut biaya sekitar Rp 1,4 miliar dan tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan.

Ilustrasi Thailand - Koh Samui (Shutterstock/lkunl).Shutterstock/lkunl Ilustrasi Thailand - Koh Samui (Shutterstock/lkunl).

 

Persyaratan sebelumnya untuk sertifikat kesehatan "fit-to-fly" telah dicabut mulai 1 April 2021.

Tes PCR harus dilakukan pada saat kedatangan, setelah itu semua wisatawan harus melakukan karantina di tempat yang telah disetujui pemerintah, yaitu fasilitas Karantina Negara Alternatif (ASQ).

6. Situasi Covid di Thailand

Selama berbulan-bulan, Thailand melaporkan angka kasus Covid-19 hanya sedikit berkat karantina ketat pada aturan kedatangan.

Namun, pada Desember 2020, terjadi lonjakan kasus dan disusul wabah yang terjadi di Samut Sakhon, provinsi barat daya Bangkok. Hal itu membuat pemerintah memberlakukan kembali berbagai tindakan yang bertujuan untuk menahan virus.

Baca juga: Thailand Kerja Sama dengan Tinder, Bantu Jomblo Cari Cinta

Akhirnya wabah berhasil diatasi dan pembatasan dikurangi di sebagian besar wilayah. Pada 31 Maret 2021, Otoritas Pariwisata Thailand mengumumkan bahwa transportasi antarprovinsi telah beroperasi kembali sepenuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com