Karaksa Media Partner adalah media online penyedia berita terkini seputar Jepang dari sumber terpercaya, “Japan Walker”. Kami akan menyampaikan berita seputar Jepang terkini dari semua genre, seperti kuliner, produk & tren terbaru, festival musiman, tempat hangout, hidden spot, dan masih banyak lainnya.

Bunga Sakura Sudah Mekar, Musim Semi 2021 di Jepang Mulai Lebih Awal

Kompas.com - 03/04/2021, 12:56 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Bunga sakura adalah ikon negara Jepang. Banyak wisatawan dari seluruh dunia tertarik datang ke Jepang untuk melihat keindahan bunga sakura saat bermekaran.

Meski jadwal musim mekar bunga sakura tidak dapat diprediksi secara pasti, biasanya bunga merkar pada musim semi, yakni April.

Jika tidak ada pandemi, bulan April adalah saat paling pas ke Jepang untuk menyaksikan keindahan bunga sakura.

Namun, pada tahun 2021, musim semi di Jepang ternyata dimulai lebih awal, yakni pada bulan Maret. Hal itu terlihat dari bunga sakura yang sudah mulai bermekaran.

Baca juga: Musim Semi di Jepang, Waktu Terbaik Mengunjungi Aomori

Rata-rata, pohon sakura di Tokyo mekar penuh pada tanggal 2 April, tetapi tahun ini bunga sakura mekar pada tanggal 22 Maret. Sementara itu, di Kyoto bunga sakura mekar pada 26 Maret.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Jepang, dari 58 pohon sakura yang ada di sana, 24 pohon berbunga lebih awal dari tanggal yang sudah dicatat. Sebanyak 14 pohon lainnya juga mekar lebih cepat dari prediksi sebelumnya.

Adapun sebagian besar pohon sakura yang mekar itu merupakan varietas yoshino, yaitu jenis yang paling terkenal dan disenangi banyak orang.

Bunga Sakura di Jepang
DOK. JAPAN.go.jp Bunga Sakura di Jepang

 

Pohon sakura itu terkenal dengan bunga berwarna putih-merah jambu yang mekar selama sekitar dua minggu, kemudian kelopak bunga kecilnya akan berjatuhan.

Tidak hanya varietas yoshino, para ahli juga mengatakan bahwa bunga sakura dari varietas liar lainnya juga muncul lebih awal tahun ini.

Sebab musim semi di Jepang datang lebih awal

Mengutip dari Thejakartapost.com, menurut Badan Meteorologi Jepang, hal tersebut dipengaruhi oleh pemanasan iklim yang terjadi di dunia.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa awal musim bunga sakura terkait erat dengan suhu rata-rata pada bulan Februari dan Maret. Kami yakin bahwa fenomena ini mencerminkan tren kenaikan suhu," kata pejabat Badan Meteorologi Jepang Shunji Ambe kepada AFP.

Ilustrasi bunga sakura. PIXABAY/LOGGAWIGGLER Ilustrasi bunga sakura.

Di samping itu, Badan Meteorologi Jepang juga memprediksi fenomena musim gugur akan tertunda.

"Pengamatan kami terhadap kehidupan tumbuhan menunjukkan bahwa fenomena musim semi (seperti bunga sakura dan plum) cenderung terjadi lebih awal, sedangkan fenomena musim gugur tertunda," ujar Shunji.

Baca juga: Jepang Berencana Buka Pariwisata pada Musim Semi 2021, Ini Alasannya

Adapun musim sakura atau bunga sakura Jepang sangat dinantikan oleh penduduk lokal dan pengunjung. Biasanya warga ataupun wisatawan akan merayakan dengan hanami atau pesta menonton, piknik, dan terkadang pesta mabuk di bawah pepohonan.

Akan tetapi, hal itu tidak dapat dilakukan untuk sementara di tahun ini, mengingat virus Covid-19 yang masih mewabah di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com