3 Hotel Ini Re-branding Jadi Penginapan Bercita Rasa Indonesia

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian BUMN lakukan rebranding terhadap tiga hotel milik BUMN.

Menurut keterangan pers yang Kompas.com terima, Jumat (9/4/2021), tiga hotel tersebut adalah Hotel Inaya Putri Bali, Hotel Grand Ina Padang, dan Hotel Inna di Parapat.

Adapun, masing-masing hotel tersebut diubah menjadi Hotel Merusaka, Hotel Truntum, dan Hotel Khas Parapat. Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, keputusan ini merupakan langkah strategis yang diambil Kementerian BUMN.

Baca juga: Larangan Mudik 2021, Hotel di Jakarta akan Diuntungkan

Dia melanjutkan, hal tersebut mengingat jumlah kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman) yang akan kembali hadir seiring dengan dibukanya koridor perjalanan (travel corridor) pada era pariwisata baru.

“Kita sangat mengapresiasi bahwa di tengah pandemi, BUMN melakukan satu transformasi,” kata Sandiaga di Bali, Kamis (8/4/2021).

Ia melanjutkan bahwa inilah saat yang tepat untuk melakukan pembenahan karena di tengah pandemi, ada banyak waktu untuk melakukan pemikiran kembali.

Bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi

Sandiaga mengungkapkan, perubahan nama, desain, hingga layanan pada ketiga hotel tersebut merupakan bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Dia yakin, pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi solusi dan lokomotif perubahan atas pemulihan ekonomi nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

dok. Kemenparekraf Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara re-branding tiga hotel milik Kementerian BUMN di Bali, Kamis (8/4/2021) (dok. Kemenparekraf).

“Kami harap akan tercipta peluang-peluang baru dan lapangan kerja yang berkualitas, dan kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutur dia.

Pada saat yang sama, Sandiaga kembali mengingatkan agar perubahan juga dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Baca juga: 9 Tips Pilih Hotel saat Pandemi, Cari yang Tidak Terapkan Sistem Buffet

Menurutnya, era pariwisata baru yang dibalut dalam bingkai penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro harus dipatuhi dengan penuh kedisiplinan.

“Kita bersiap-siap memasuki era baru, adaptasi harus kita tingkatkan. Pesan yang sangat jelas dan saya sampaikan, pariwisata dan ekonomi kreatif itu bukan bagian dari masalah pandemi ini. Kita justru menjadi lokomotif untuk keluar dari pandemi ini,” jelas Sandiaga.

111 hotel milik BUMN akan di-rebranding

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi dukungan yang diberikan. Rebranding Hotel Merusaka, Hotel Truntum, dan Hotel Khas Parapat merupakan langkah awal.

Kartika mengatakan bahwa pihaknya bersama Kemenparekraf akan melakukan hal yang sama pada 111 hotel milik BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Intip Hotel yang Kabarnya Jadi Tempat Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

“Secara bertahap, di tahun ini akan ada sebanyak 29 hotel yang akan kita re-branding. Dalam tiga tahun ada 111 hotel yang kita re-branding,” ungkap pria yang akrab disapa Tiko.

Harapannya, kata dia, dalam 2-3 tahun ke depan mereka akan memiliki banyak hotel baru yang dapat memberi cita rasa khas Indonesia seiring dengan membaiknya pariwisata pascapandemi Covid-19.

“(Harapannya) memberikan kebanggaan kepada brand lokal yang mengusung kearifan lokal di lokasi masing-masing,” sambung Tiko.