Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tradisi Ngelawar dalam Galungan, Apa Itu?

Kompas.com - 14/04/2021, 19:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana I Gede Pitana mengatakan, tradisi lawar atau ngelawar erat hubungannya dengan Hari Suci Galungan.

Kendati demikian, tradisi berbagi makanan antarsesama manusia di Bali tersebut juga dapat dilakukan saat berkumpul bersama teman dan keluarga.

“(Tradisi lawar) nilainya sangat tinggi dan mengakrabkan. Sebenarnya, saat kumpul bisa tidak usah (membuat) lawar dan beli makanan cepat saji, tapi nilainya bagi kami beda,” ungkap dia kepada Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Suci Galungan Penuh Makna

Lebih lanjut, menurut Pitana tradisi ngelawar memiliki makna tersendiri yakni kedekatan, kebersamaan, dan kesetaraan antarmanusia yang berpartisipasi dalam tradisi tersebut.

Asal-usul tradisi ngelawar

Tradisi lawar, kerap disebut ngelawar, artinya adalah membuat sayuran dan makanan yang berbahan daging dan sayur khas Bali.

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, asal kata ngelawar adalah lawar yang artinya campuran bumbu makanan.

Sementara itu, ngelawar artinya adalah tradisi meracik bumbu masakan Bali.

Ilustrasi lawar ayam dan urap-urap. SHUTTERSTOCK/PANDE PUTU HADI WIGUNA Ilustrasi lawar ayam dan urap-urap.

Ngelawar ini berkembang sejak zaman kerajaan Bali. Biasanya berkembang secara merata di sekitar kerajaan, karena Raja Bali senang sekali menikmati lawar,” jelas Sudiana, Senin (17/2/2020).

Secara umum, beberapa bahan dalam lawar terdiri dari daging dan kulit yang direbus dan dibumbui gede atau bumbu lengkap.

Selain itu, biasanya lawar juga akan disertai dengan berbagai macam sate, balung, dan daging lainnya.

Susunan dan warna lawar

Dalam tradisi Bali, biasanya lawar dibuat saat ada upacara Panca Yadnya sebagai persembahan dan makanan.

Untuk persembahan, lawar yang sudah matang akan diletakkan sesuai arah mata angin.

Baca juga: Mengenal Hari Suci Galungan, Menangnya Kebaikan atas Kejahatan

Lawar putih arah timur, Dewa Iswara. Lawar merah arah selatan, Dewa Brahma. Lawar kuning arah barat, Dewa Mahadewa. Kemudian lawar hitam atau jejeruk diletakkan di arah utara, Dewa Wisnu. Lawar juga diletakkan di tengah dalam lima warna campuran, Dewa Siwa,” tutur Sudiana.

Seluruh rangkaian ngelawar, lanjut dia, dimuat dalam lontar "Dharma Caruban". Untuk pelaksanaannya, ngelawar akan dipimpin oleh seorang ahli masak Bali yang harus pintar dalam mengolah bumbu makanan.

Ilustrasi lawar merah. SHUTTERSTOCK/PURMOON Ilustrasi lawar merah.

Sudiana mengatakan, terkait warna dalam bahan makanan yang dipilih sebagai bahan pembuat lawar, setiap warna memiliki makna tersendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com