Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tradisi Ngelawar dalam Galungan, Apa Itu?

Kompas.com - 14/04/2021, 19:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

“Putih lambang kesucian, merah lambang keberanian, kuning lambang kebijaksanaan, hitam lambang kasih sayang, dan warna campuran adalah lambang persatuan atau terpusatkan,” jelas dia.

Bahan makanan lain dalam lawar

Pitana mengatakan bahwa isi dari lawar adalah daging yang dicampur dengan sayuran. Bumbu yang dipakai juga bukan bumbu masak yang dipakai sehari-hari, namun bumbu khas Bali.

“Pakai kencur, bawang putih, bawang merah, isen, jahe, sereh, cabe, dan merica. Segala yang ada itu dipakai dan dicampur. Segala bumbu jadi satu,” ujarnya.

Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengatakan, lawar juga berisi parutan kelapa, lalu dicampur daging, kacang panjang, dan nangka muda yang sudah direbus dan dipotong kecil-kecil.

Lawar adalah makanan khas Bali. Alhasil, lawar wajib ada di setiap upacara keagamaan.

Selain dapat ditemukan di dalam pura dan rumah masyarakat Bali, lawar juga dapat ditemui di acara pernikahan, upacara potong gigi, upacara kematian, dan beberapa upacara lain.

Pitana menjelaskan, yang menjadikan lawar sebagai makanan khas adalah penggunaan darah mentah dari daging hewan yang dijadikan sebagai bahan dasarnya.

Apabila daging yang digunakan berasal dari babi, maka darah yang digunakan adalah darah babi. Begitu pula dengan penggunaan daging ayam atau daging hewan lainnya.

Baca juga: Hari Suci Galungan, Apa Saja Rangkaiannya?

“Biasanya darah akan direbus terlebih dahulu. Tapi tentu tidak bagus bagi kesehatan makanya belakangan ini sudah tidak pakai darah seperti itu,” ungkap Pitana.

Namun, dia tidak menampik masih ada sebagian masyarakat yang menggunakan darah dalam lawar guna menjaga keasliannya.

Tradisi ngelawar adalah acara pembuatan makanan. Apabila masyarakat Bali sudah ngelawar, hal yang selanjutnya terjadi adalah mereka akan berpesta dan bersenang-senang. Tradisi tersebut sudah melekat pada orang Bali dan tidak dapat dilepas.

Warga Lintas Agama di Denpasar Buka Puasa Bersama Dengan Cara Megibung di kediaman salah satu tokoh BaliKompas.com/Robinson Gamar Warga Lintas Agama di Denpasar Buka Puasa Bersama Dengan Cara Megibung di kediaman salah satu tokoh Bali

Ngelawar dan megibung

Di beberapa daerah di Bali, misalnya Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli, umumnya masyarakat memakan lawar dengan cara unik bernama megibung.

Megibung adalah cara memakan suatu makanan bersama-sama dengan menggunakan satu piring besar yang terbuat dari anyaman bambu beralas daun pisang.

Makanan yang disajikan selain lawar biasanya adalah berbagai macam daging, sate, sayur, dan nasi putih. Hidangan dalam satu piring tersebut akan dimakan oleh lima orang.

“Kita mengelilingi piring anyaman bambu itu dengan makan makanan yang sama. Kita makan bareng-bareng pakai tangan. Siapa pun mereka, entah itu elit atau petani, pokoknya mereka duduk bersama dan makan bersama. Itulah orang Bali,” kata Pitana.

Terkait kebersamaan, Adnyana mengatakan, di beberapa desa hanya proses pembuatan lawar saja yang dilakukan bersama. Selebihnya pada saat memakan lawar mereka melakukannya sendiri-sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com