KOMPAS.com – Sebuah desa di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali bernama Desa Munggu memiliki tradisi yang telah ada sejak zaman Kerajaan Mengwi bernama tradisi Mekotek.
Tradisi Mekotek atau ngrebeg adalah tradisi sakral yang kerap dilakukan setiap Hari Raya Kuningan, atau setiap enam bulan sekali.
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Hari Raya Kuningan
Melansir Tribun Bali, Sabtu (5/1/2019), tradisi leluhur ini telah mendapat sertifikat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 27 Oktober 2016 sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Tradisi ini bertujuan untuk menolak bala dan memohon keselamatan. Selain itu, Mekotek juga diyakini warga setempat sebagai tradisi sakral untuk mengusir roh jahat.
Meski masih dilakukan hingga kini, namun tradisi Mekotek sempat dihentikan oleh Belanda saat mereka menjajah Nusantara.
Pada saat itu, para penjajah menganggap bahwa tradisi tersebut adalah sebuah pemberontakan. Alhasil, dihentikanlah tradisi Mekotek.
Kendati demikian, saat dihentikan, masyarakat desa terkena wabah penyakit. Akhirnya, tradisi tersebut kembali dilakukan hingga kini.
Baca juga: Simak, Ini Bedanya Galungan dan Kuningan
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Munggu pada saat itu yang bernama I Putu Suada menjelaskan, penghentian oleh Belanda tersebut terjadi pada tahun 1940.
Pelarangan disebabkan lantaran mereka mengira kalau warga Desa Munggu akan menyerang mereka dengan tombak.
“Akhirnya sempat dihentikan sehingga di desa kami terjadi bencana. Orang meninggal itu beruntun dan banyak. Dan di sawah kami banyak hama dan tidak pernah mendapat hasil pertanian,” ungkap Suada, melansir Tribun Bali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.