KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, melakukan kegiatan pendakian sambil puasa mungkin sesuatu yang tidak mungkin dilakukan.
Selain karena mendaki adalah kegiatan yang melelahkan, para pendaki juga tidak bisa istirahat sejenak sambil makan atau minum tanpa membatalkan puasa.
Akan tetapi, sebagian sobat pendaki mungkin merasa tertantang untuk mendaki selama bulan puasa. Jika kamu adalah salah satunya, berikut tips mendaki selama bulan puasa yang Kompas.com rangkum, Selasa (20/4/2021):
1. Perhatikan asupan nutrisi saat sahur
Meski kamu mungkin merasa ngantuk, ada baiknya kamu jangan malas-malasan saat sahur dan makan hidangan penuh nutrisi.
Baca juga: Cara Reschedule Pendakian Gunung Semeru
Jika nutrisi dalam tubuh kurang, hal tersebut akan memengaruhi daya tahan tubuhmu dan menyebabkanmu lemas selama pendakian.
Saat sahur, pastikan makananmu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air.
2. Pilih gunung yang jalurnya ringan
Di beberapa wilayah, salah satunya di Pulau Jawa, terdapat gunung-gunung yang jalurnya terbilang cukup ringan. Misalnya adalah Gunung Andong atau Papandayan.
Jika ingin mendaki selama bulan puasa, kamu bisa memilih salah satu dari gunung tersebut untuk didaki.
Sebab, jalur yang ringan mungkin tidak akan membuatmu merasa lelah seperti saat mendaki gunung lain. Tidak hanya itu, durasi waktu mendakinya pun tidak terlalu lama.
3. Mulai mendaki pada sore hari
Saat melakukan pendakian, tidak jarang ada pendaki yang mulai mendaki pada pagi menjelang siang hari. Namun, hal tersebut tidak disarankan selama bulan puasa.
Apabila kamu ingin mendaki dengan nyaman sambil berpuasa, ada baiknya mulai mendaki pada sore hari agar cuaca tidak terlalu panas dan sinar matahari tidak terlalu terik.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Buka Lagi, Ada Dua Jalur Baru
Selain itu, waktu pendakian pun akan lebih mendekati waktu berbuka. Selama pendakian, jangan lupa untuk shalat tarawih di tengah perjalanan atau di camping ground jika memungkinkan.