Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berwisata ke Turki untuk Pemula

Kompas.com - 22/04/2021, 08:31 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comTurki merupakan salah satu negara di Benua Eropa yang paling diminati wisatawan Indonesia.

Melansir Kompas.com, negara yang beribukota di Ankara ini dianggap menarik karena kata sejarah, punya infrastruktur yang baik, dan sumber daya manusia yang siap.

Jika Anda wisatawan pemula yang tertarik untuk tamasya ke Turki, berikut tips yang bisa Anda ikuti:

1. Waktu yang tepat berwisata ke Turki?

Melansir laman goturkey.com, Turki memiliki empat musim, yaitu musim semi (Maret-Mei), musim panas (Juni-Agustus), musim gugur (September-November), dan musim dingin (Desember-Februari).

Tiap musim memiliki keunikannya masing-masing. Head of Marketing, Digital Communications and Partnership Dwidayatour Hatta Pradhana mengatakan, musim semi adalah momen di mana bunga tulip merekah.

Baca juga: Bagaimana Protokol Penerbangan ke Turki Saat New Normal?

“(bisa dilihat) di taman-taman kota di Istanbul, cantik sekali,” kata Hatta kepada Kompas.com hari Kamis (15/4/2021).

Ia menambahkan, bulan Juli adalah waktunya bunga lavender bermekaran.

Country Manager Europamundo Indonesia dari Panorama JTB Diana Rain mengatakan, musim semi tetap menjadi salah satu puncak musim liburan karena wisatawan gemar melihat bunga-bunga, apalagi banyak spesies yang tidak bisa dijumpai di Indonesia.

Selain musim semi, ada musim gugur yang juga diminati karena panorama alamnya yang indah.

“Pemandangannya bagus untuk difoto dan cuacanya mulai (terasa) sejuk,” kata Diana pada Kamis.

2. Wisata Turki yang harus dikunjungi

Hatta dan Diana setuju bahwa Kota Istanbul dan area Cappadocia adalah dua lokasi yang tidak boleh dilewatkan bagi turis pemula. Dua lokasi ini juga kerap ditemui di postingan Instagram.

Interior Blue Mosque di Istanbul, Turki.https://www.goturkeytourism.com Interior Blue Mosque di Istanbul, Turki.

Hatta menjelaskan bahwa salah satu bangunan bersejarah di Turki, Masjid Hagia Sophia, ada di Istanbul. Mengutip Kompas.com, bangunan dari abad ke-6 ini merupakan Situs Warisan Bersejarah UNESCO.

Menurut Diana, Istanbul adalah pusat ekonomi, bisnis, dan sejarah yang dulunya dikenal sebagai Konstantinopel dan Bizantium.

“Kotanya unik karena ada di dua benua, 10 persen di Benua Eropa, 90 persen di Benua Asia,” tuturnya.

Selain Hagia Sophia, beberapa lokasi yang bisa dikunjungi di Istanbul adalah Blue Mosque dan Hipodrom.

Baca juga: Kabar Gembira, Kucing Gli yang Terkenal Tetap Tinggal di Hagia Sophia

Sementara itu, Cappadocia memiliki bentang alam yang unik yang dibentuk secara natural akibat erupsi dan erosi lebih dari ratusan tahun yang lalu.

Terdapat sejumlah goa yang kini berfungsi sebagai museum, hotel, dan restoran. Di sana, turis juga dapat naik balon udara dan menikmati indahnya wilayah tersebut dari atas.

Diana menyarankan wisatawan untuk pergi ke Goreme Open-Air Museum di Cappadocia untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah, agama, dan seni religius setempat.

Bila ingin wisata religi bagi umat Kristiani, Anda juga dapat mengikutsertakan Tujuh Gereja Mula-mula (Seven Churches of Revelation) ke dalam jadwal perjalanan yang meliputi Ephesus, Smyrna, Pergamum, Thyatira, Sardis, Philadelphia, dan Laodicea.

Tertarik bertualang lebih jauh? Hatta merekomendasikan ke Kota Trabzon, Distrik Bodrum tempat di mana Kastil Bodrum berada, dan Kota Canakkale.

3. Perlengkapan yang harus dibawa di Turki

Diana menganjurkan wisatawan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum ke Turki, terutama jika ingin menghabiskan bulan Ramadhan di negara tersebut.

“Supaya puasanya penuh, siapkan makanan tambahan dan bawa rice cooker kecil untuk menanak nasi dan masak mie,” ujarnya.

Baca juga: Turki dan Arab Saudi Diprediksi Jadi Destinasi Outbound Warga Indonesia

Sebab, menu sarapan atau sahur di Turki berbeda dan mungkin akan kurang mengenyangkan bagi orang Indonesia.

“Banyak buffet dengan menu mediterranean, jadi banyak sayur-sayuran. Sarapannya saja yoghurt dengan roti,” kata Diana.

ilustrasi hummusShutterstock ilustrasi hummus

4. Wisata kuliner di Turki

Meski banyak makanan Turki yang sudah bisa ditemukan di Indonesia, Hatta menjelaskan rasanya akan berbeda dengan yang ada di negara asalnya.

Anda bisa mencoba hunkar begendi atau daging domba yang disajikan di atas puree terong yang lembut, hummus yang berbahan dasar kacang Arab yang dihaluskan, shawarma atau roti yang berisi daging, dan roti-rotian lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com