Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jalur Pendakian Gunung Lawu, Mana Favoritmu?

Kompas.com - 22/04/2021, 20:18 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.comGunung Lawu memiliki lima jalur resmi yang dapat dilewati oleh para sobat pendaki yang sudah tidak sabar untuk menjelajahi gunung tersebut.

Adapun, lima jalur itu tersebar di beberapa wilayah yakni Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah, serta Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur.

Setiap jalur yang ada memiliki pesona dan rintangannya tersendiri. Selain itu, pemandangan yang akan menyambut para pendaki pun akan berbeda meski sama-sama indah.

Untuk diketahui, jalur pendakian Gunung Lawu terdiri dari Cemara Kandang, Candi Cetho, Tambak, Cemara Sewu, dan Singolangu.

Baca juga: Aturan Baru Pendakian Gunung Lawu via Karanganyar, Pemula Wajib Didampingi

“Jalur Tambak lagi uji coba dulu sekarang. Masih dalam proses administrasi perjanjian. Sebentar lagi resmi,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, Kamis (22/4/2021).

Sementara itu, Asisten Perhutani (Asper)/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu Selatan (KBKPH), Kesatuan Pemangku Hutan Lawu dan sekitarnya (Ds) bernama Marwoto mengatakan, jalur Singolangu masih dikelola oleh masyarakat.

Pendakian Cemara Sewu resmi dikelola oleh Perhutani. Untuk Singolangu, masyarakat masih diajukan kerja sama dengan Perhutani,” ungkap dia.

Peta Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu dan Cemara Kandang.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Peta Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu dan Cemara Kandang.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum medan pada jalur-jalur pendakian Gunung Lawu:

Jawa tengah

  • Cemara Kandang

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan, Kamis, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang terbilang landai.

“Yang terjal hanya sedikit. Jalannya relatif nyaman, tapi jauh. Dia sebagian jalur berbatu sekitar 30-40 persen, sisanya tanah,” tutur dia.

Mengutip Kompas.com, Selasa (3/9/2019), jalur Cemara Kandang memiliki jarak tempuh menuju puncak yang lebih jauh. Sebab, jalurnya dibuat berkelok.

Apabila kamu memilih jalur ini, pemandangan terbuka di Pos Bayangan antara Pos II menuju Pos III akan menyambutmu.

Jika kamu tiba di sana saat cuaca sedang cerah, pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu akan terlihat sangat jelas.

Pos V Bulak Peperangan Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pos V Bulak Peperangan Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho.

  • Candi Cetho

Untuk jalur pendakian via Candi Cetho, menurut Titis jalur menanjaknya agak terjal. Meski begitu, pemandangan yang ditawarkan tidak ada duanya.

Sebab, di sana terdapat sebuah sabana yang dinamakan Bulak Peperangan, serta Gupakan Menjangan dengan nuansa asri dan indah.

“Ada sabana yang seperti lapangan terbang tapi dari rumput rapi, cemara-cemara gunung yang indah seperti bonsai yang usianya sudah ratusan bahkan ribuan tahun,” kata Titis.

Baca juga: Mampir ke Candi Cetho, Candi Hindu di Lereng Gunung Lawu

Jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho terletak pada sisi barat laut gunung tersebut. Hal ini membuat jalur tersebut menjadi jalur yang paling terpisah dari Cemara Kandang dan Cemara Sewu.

Jika memilih jalur ini, kamu akan memulai perjalanan dari Candi Cetho dan Candi Kethek. Kamu bisa berwisata dulu ke dua cagar budaya tersebut sebelum melakukan pendakian.

  • Tambak

Meski belum pernah melewati jalur ini secara pribadi, Titis mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari teman-teman di sana, jalur tersebut dikatakan memiliki pemandangan yang lebih indah dari Cemara Kandang.

Namun, pemandangan yang ditawarkan tidak lebih indah dari Candi Centho. Jika dari tingkat kesulitan medan yang ditempuh, jalur ini berada pada level tengah.

“Lebih mudah dari Cemara Kandang, tapi tidak seberat Candi Cetho,” ucap dia.

Pendaki gunung marathon solo Willem Sigar Tasiam (58) memulai pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Sarangan, Jawa Timur, Jumat (13/5/2016) sore.KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Pendaki gunung marathon solo Willem Sigar Tasiam (58) memulai pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Sarangan, Jawa Timur, Jumat (13/5/2016) sore.

Jawa Timur

  • Cemara Sewu

Di Cemara Sewu, Marwoto menuturkan bahwa jalur yang dilalui terbilang cukup mudah karena tidak licin dan tidak terlalu berdebu.

“Hampir semua, dari atas sampai bawah, jalurnya bebatuan. Gambarannya, jalur kami sangat representatif untuk pendaki pemula karena tidak begitu ekstrem,” jelas dia.

Selain itu, jalur pendakian Cemara Sewu juga tidak memiliki banyak jalur yang bercabang seperti beberapa jalur di gunung-gunung Indonesia. Hal ini akan meminimalisir rasa bingung para pendaki.

Kemudian, jalur ini juga masih memiliki pohon rindang sehingga pendaki yang melintasinya tidak akan terlalu terdampak oleh sinar matahari yang terik.

Baca juga: 6 Tips Mendaki Gunung Lawu Saat Musim Hujan, Lewat Cemoro Sewu

“(Jalurnya) naik terus, tidak ada yang menurun. Naik, terus menanjak dikit-dikit. Paling direkomendasikan Cemoro Sewu. Karena tidak berdebu, jalannya tidak menjadi saluran air,” ujarnya.

Adapun, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu mayoritasnya adalah bebatuan dan bukan tanah gembur. Menurut Marwoto, jalur ini dapat dilalui oleh pendaki saat musim hujan.

“Pendakian saat hujan Insha Allah aman. Yang penting fisik harus benar-benar disiapkan,” ucap Marwoto.

Pemandangan yang Tersaji dari Pos IV Gunung Lawu via Cemara Sewu.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pemandangan yang Tersaji dari Pos IV Gunung Lawu via Cemara Sewu.

Untuk pemandangannya sendiri, para pendaki yang melintasi jalur ini akan disuguhi panorama indah berupa hamparan Bukit Mongkrang dan Lawu Selatan.

Titis mengatakan bahwa jalur Cemara Sewu adalah jalur yang paling ramai dilewati oleh para pendaki. Jika diurutkan, jalur ini berhasil menyabet posisi pertama.

Sementara itu, posisi kedua pada peringkat jalur pendakian Gunung Lawu yang paling ramai dikunjungi adalah Cemara Kandang, lalu Candi Cetho pada urutan ketiga.

Baca juga: Lagi, Video Viral Pendaki Petik Edelweis di Gunung Lawu

“Kalau sekarang (urutannya) Candi Cetho, Cemara Sewu, dan Cemara Kandang. Sekarang paling favorit Candi Cetho karena pemandangannya,” ujar Titis.

  • Singolangu

Sama halnya dengan Cemara Sewu, menurut Marwoto jalur pendakian via Singolangu juga mudah untuk dilalui oleh para pendaki. Medannya juga lebih kurang sama dengan jalur tersebut.

Meski begitu, jika dilihat dari tingkat kemudahan, Marwoto lebih merekomendasikan Cemoro Sewu apabila kamu adalah pendaki pemula.

Melansir Kompas.com, Minggu (5/7/2020), jalur Singolangi merupakan jalur klasik menuju puncak Gunung Lawu.

Jalur tersebut terkenal sebagai jalur ekstrem. Bahkan, pengelolanya mengimbau agar para pendaki tidak melakukan pendakian pada malam hari dan dibatasi hingga pukul 17:00 WIB.

Sebab, jalur pendakian dari pintu masuk pendakian hingga Pos 3 atau Jumblang Gludeg masih merupakan hutan perawan. Sinar matahari pun tidak tembus meski waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com