Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/04/2021, 14:02 WIB

Ia melanjutkan, bangunan hingga sekarang masih dipertahankan seperti bentuknya terutama Pintu gerbang bagian utara yang belum pernah melalui tahap renovasi.

"Bangunan ini tidak boleh diubah kecuali roboh lalu diperbaiki. Dari dulu sampai sekarang masih asli terutama gerbang bagian utara," imbuhnya.

Mempertahankan bentuk bagian sebagai upaya akulturasi budaya masyarakat bukanlah tanpa alasan.

Dipertahankannya corak akulturasi juga bertujuan untuk menyebarkan agama Islam mengingat pada saat itu mayoritas masyarakat masih menganut animisme dan dinamisme.

Pada saat itu masyarakat sulit menerima ajaran Islam. Penyebaran agama Islam dengan pendekatan budaya inilah yang digunakan dan menjadi ciri khas dari Sunan Kalijaga. Hingga akhirnya juga diterapkan dalam menyebarkan agama Islam di tanah Mataram.

Baca juga: Jelajah Kotagede, Cikal Bakal Keraton Surakarta dan Yogyakarta

Seiring berjalannya waktu, masjid mengalami perkembangan. Masjid yang awalnya hanya bangunan sederhana mulai dibanun serambi dan halaman masjid. Perkembangan masjid mulai berkembang pada masa Sultan Agung atau medio 1611.

Menarik lainnya dari Masjid ini adalah di Masjid ini menyimpan bedug yang usianya hampir sama dengan usia Masjid. Bedug berdiameter kurang lebih 1 meter itu tersimpan di serambi Masjid.

Bedug itu didapat ketika Sunan Kalijaga sedang mengembara melalui Kulon Progo dan menemukan pohon yang besar. Ternyata pohon itu milik Kyai Pringgit atau dikenal dengan Nyai Brintik.

Setelah mengetahui pemilik, Sunan Kalijaga meminta pohon itu dan diberilah pohon besar itu lalu digunakan sebagai kerangka bedug.

Baca juga: Jelajah Makam Raja di Kotagede Yogyakarta

"Pohon itu diminta lalu diantar ke Mataram untuk dibuat sebagai kerangka bedug," sambung  Warisman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+