Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Bertambah, 1.500 Pelaku Pariwisata DIY Akan Divaksinasi

Kompas.com - 26/04/2021, 10:34 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.comVaksinasi massal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus dilakukan.

Vaksinasi massal pun kembali digelar. Kali ini, vaksinasi tersebut diselenggarakan oleh Traveloka yang berlokasi di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, mulai Senin (26/4/2021) untuk 7.500 orang.

“Kami memperkuat penanggulangan Covid-19 karena itu membuat orang-orang confident (untuk) travelling, sehingga fokus Traveloka saat ini untuk membantu eksekusi penanggulangan Covid-19,” kata Co-Founder Traveloka Albert di JEC, Senin.

Dari jumlah tersebut, 1.500 orang di antaranya adalah para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Selebihnya, vaksinasi ditujukan untuk lanjut usia dan tenaga pengajar.

Baca juga: Mudik Dilarang, Wisata Yogyakarta Hanya Boleh Dikunjungi Warga DIY

Adapun, vaksinasi tahap pertama dilakukan pada 26-30 April 2021, sementara vaksinasi tahap kedua dimulai pada 24-29 Mei 2021.

Sebelumnya dilansir dari Antara, Selasa (2/3/2021), sudah ada 4.410 pelaku usaha jasa akomodasi wisata yang terhimpun dalam DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran DIY yang terdaftar untuk vaksinasi massal.

Jalannya vaksinasi massal ini pun turut dipantau Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

“Vaksinasi adalah salah satu pilar terpenting dalam perjuangan melawan Covid-19,” kata dia di JEC, Senin.

Sandiaga pun mengapresiasi proses vaksinasi di Yogyakarta kepada pelaku pariwisata yang sudah mencapai lebih dari 65 persen (data bergerak).

Upaya Yogyakarta bangkitkan pariwisata

Dinas Pariwisata Yogyakarta telah melakukan upaya dan penyesuaian untuk membangkitkan sektor pariwisata.

Menurut laporan yang disampaikan, salah satu upaya adalah membuat aplikasi Visiting Jogja yang tidak hanya berfungsi untuk pendaftaran wisata online, tetapi juga untuk manajemen pengunjung.

Tugu Jogja setelah renovasi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tugu Jogja setelah renovasi.

Upaya lain adalah penyusunan beberapa paket wisata, staycation, paket bersepeda ‘yo gowes’, paket gowes Luna Maya, Sumbu Filosofi Trail, dan Merakit Breksi (paket buka puasa sambil menikmati sunset di Tebing Breksi).

Dilaporkan pula bahwa menurut data Desember 2020, peningkatan occupancy rate di Yogyakarta mencapai lebih dari 45 persen atau hampir tiga kali lipat dari target nasional.

Selain itu, live of stay pengunjung adalah 1,5 hari dan dari Juli 2020-April 2021, 2,9 juta wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.

Tutup untuk wisatawan luar DIY

Sementara itu, Sekretris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pihaknya akan menyetop seluruh wisatawan dari luar DIY saat momen libur lebaran dengan turut bekerja sama dengan Jawa Tengah.

“Yang mengunjungi wisata DIY hanya masyarakat DIY saja yang bukan dari daerah (zona) merah,” kata dia pada kesempatan yang sama.

Ia melanjutkan, di Yogyakarta sendiri masih ada tiga RT yang saat ini berstatus sebagai zona oranye.

Baca juga: Mudik Dilarang, Gunungkidul dan Bantul Maksimalkan Wisatawan Lokal

“Yang oranye tidak boleh pergi ke mana-mana dan dijaga Satlinmas di daerah setempat,” sambung Kadarmanta.

Adapun, wisatawan luar DIY pun tetap tidak boleh mengunjungi wisata di Yogyakarta, meski mereka sudah mendaftar di aplikasi Visiting Jogja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com