KOMPAS.com – Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan menutup seluruh kegiatan pendakian pada 12-14 Mei 2021 dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Kepala Balai TNGR Dedy Asriady mengatakan, Minggu (25/4/2021), hal tersebut sudah tertera dalam standar operasional prosedur (SOP) tentang pendakian Gunung Rinjani yang disusun pada 2018.
“Satu, itu gunanya untuk menghargai hari-hari besar,” tutur dia kepada Kompas.com.
Baca juga: 6 Tips Aman Mendaki Gunung Rinjani, Cari Porter atau Komunitas Lokal
Lebih lanjut, penutupan tersebut akan memungkinkan petugas, pengunjung, serta pelaku wisata pendakian seperti porter dan pemandu memiliki waktu untuk keluarganya.
Kendati demikian, Dedy menjelaskan bahwa para pendaki masih bisa berkunjung ke Gunung Rinjani sebelum dan pasca-penutupan.
“Sebelum tanggal 12 Mei bisa. Kami menutup kegiatan pendakian sehari dan setelah Hari Raya Idul Fitri untuk menghargai hari besar,” ucap dia.
Berdasarkan informasi yang diunggah oleh akun Instagram @gunungrinjani_nationalpark, Sabtu (24/4/2021), penutupan berdasarkan Surat Pengumuman Nomor PG 17/T.39/TU/KSA/4/2021.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Disarankan Hanya pada Siang Hari
Adapun, surat tersebut tentang Penutupan Sementara Kegiatan Wisata di Jalur Wisata Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani. Surat ditetapkan pada 13 April.
Menurut pemberitaan Kompas.com, Jumat (25/12/2020), Balai TNGR sempat menutup kegiatan wisata pendakian mulai 1 Januari-31 Maret 2021.
Penutupan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem kawasan TNGR.
Namun, seluruh jalur pendakian dibuka kembali pada 1 April dengan memperkenalkan dua jalur pendakian baru.
Baca juga: Asyik, Mendaki Gunung Rinjani Kini Bisa 3 Hari 2 Malam
Kompas.com melaporkan, Sabtu (27/3/2021), dua jalur baru tersebut adalah jalur pendakian Torean dan jalur pendakian Tete Batu.
Jika ingin melakukan pendakian sebelum atau pasca-penutupan pada 12-14 Mei nanti, calon pendaki dapat melakukan pemesanan pendakian melalui aplikasi eRinjani.
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa saat ini Balai TNGR hanya mengizinkan pendakian untuk maksimal tiga hari dua malam. Kuota pendakian pun dibatasi yakni sebagai berikut: