Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Kerinci Tutup Selama Lebaran, Ini 5 Wisata Alternatif Sekitar

Kompas.com - 29/04/2021, 17:36 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Larangan mudik saat Lebaran 2021 yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona mengakibatkan jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup sementara pada 5-17 Mei 2021.

Penutupan tersebut dilakukan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Baca juga: Pendakian Wisata Gunung Kerinci Ditutup Selama Lebaran 2021

"Rata-rata pendaki yang berkunjung ke Gunung Kerinci berasal dari luar daerah, dengan adanya larangan mudik ini, otomatis pengunjung terkendala menuju pintu masuk objek wisata, jadi kami memutuskan untuk menutup jalur pendakian wisata Gunung Kerinci, " ujar Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNKS, Agusman saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Bagi pendaki gunung, hal ini mungkin akan membuat mereka menunda waktu untuk berwisata di Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan antara dua provinsi, yakni Jambi dan Sumatera Barat.

Kendati demikian, jangan bersedih karena Taman Nasional Kerinci Seblat masih memiliki wisata alam alternatif lainnya. Agusman mengatakan ada lima objek wisata alam lain di Taman Nasional Kerinci Seblat yang bisa dikunjungi.

Baca juga: Air Terjun Talang Kemulun, Surga tersembunyi di Kerinci

Ia juga menyampaikan bahwa objek-objek wisata tersebut bisa dikunjungi dengan memperhatikan protokol kesehatan dan kuota pengunjung harian masing-masing objek wisata, mengingat Covidi-19 yang masih mewabah.

"Objek wisata selain Gunung Kerinci dapat dikunjungi (dengan sistem) One Day Trip (pulang pergi dalam satu hari)," ujar Agusman.

Berikut lima objek wisata alam yang bisa jadi tempat liburan alternatif kamu di Taman Nasional Kerinci Seblat:

1. Danau Kaco 

Danau Kaco berlokasi di Kawasan Taman nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang punya luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri.

Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih yang menjadi tempat ribuan ikan semah berkembang biak.

Baca juga: Menyusuri Legenda dari Danau Kaco

Danau Kaco, salah satu obyek daya tarik wisata alam di Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi.shutterstock/Rico Yuliyanto Danau Kaco, salah satu obyek daya tarik wisata alam di Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi.

Inilah satu-satunya danau di dunia yang warnanya bisa berubah-ubah setiap saat. Di sana pengunjung bisa memancing ikan dan menikmati kesegaran air danau dengan menyelam.

Jika ingin berkunjung ke Danau Kaco, pengunjung harus berjalan kaki selama empat jam dari Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, melintasi kawasan TNKS. Selama di perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih sangat asri karena dijaga oleh warga setempat.

Baca juga: Air Panas Semurup di Bumi Kerinci

Namun, bagi yang membawa kendaraan pribadi, mereka bisa menghemat waktu satu jam. Kendaraan hanya bisa masuk sampai ke Benteng Depati Parbo yang namanya diambil dari seorang pahlawan terkenal dari Kerinci. Selanjutnya, perjalanan bisa dengan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

2. Danau Gunung Tujuh

Danau Gunung Tujuh berada di Gunung Tujuh, di tengah keelokan alam Dataran Tinggi Kerinci, tepatnya di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, Jambi.

Selain memiliki panorama alam yang menakjubkan, jalur yang dilalui juga jauh lebih mudah daripada Gunung Kerinci yang masih termasuk gunung aktif.

Danau Gunung Tujuh, Jambi.https://pesona.travel Danau Gunung Tujuh, Jambi.

Danau Gunung Tujuh Kerinci menyimpan keindahan yang memanjakan mata. Kesunyian suasana dan keindahan kabut tipis di permukaan airnya begitu menghipnotis, memberikan kenyamanan dan keindahan yang tiada duanya.

Jika berkunjung ke Danau Gunung Tujuh, wisatawan bisa menyewa sampan nelayan dan mendayung menjelajahi luasnya danau.

Baca juga: Jalur Pendakian Baru Gunung Kerinci Dicek

Dengan ketinggian hampir 2 kilometer di atas permukaan laut itu, bisa dibayangkan dinginnya air Danau Gunung Tujuh pada pagi hari. Namun, berendam di Danau Gunung Tujuh dengan air yang sangat dingin menjadi sensasi yang tak akan ditemukan di tempat lain.

Jika ingin berkunjung ke Danau Gunung Tujuh, pengunjung harus menyiapkan diri untuk pendakian. Pendakian dimulai dari gerbang pos Taman Nasional Kerinci Seblat sampai Danau Gunung Tujuh memerlukan waktu dua sampai tiga jam.

3. Air Terjun Lumpo

Air terjun ini terletak di Kanagarian Limau Gadang Lumpo, Kec. IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan. Secara pengelolaan, tempat ini termasuk dalam Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Painan, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Sumbar, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat.

Melansir dari ksdae.menlhk.go.id, akses terdekat dari Kota Padang menuju lokasi dapat ditempuh dengan jarak 75 km. Perjalanan dari ujung kampung menuju lokasi air terjun dapat dilakukan dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan menanjak dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam dengan jalan santai.

Sepanjang perjalanan kita akan menikmati pemandangan alam serta beberapa beraneka flora, salah satunya anggrek.

Air terjun ini mempunyai ketinggian lebih kurang 80 meter dan lebar sekitar 15 meter.

Lokasi ini merupakan salah satu habitat kambing hutan. Jika beruntung, wisatawan bisa menjumpai salah satu satwa endemik ini.

4. Rawa Bento

Rawa Bento merupakan rawa tertinggi yang ada di Sumatra yaitu pada ketinggian 1.375 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kawasan rawa dengan luas kurang lebih 1.000 hektare ini memiliki ekosistem rawa yang terdiri atas rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil, serta danau rawa kecil.

Melansir dari, ksdae.menlhk.go.id, Rawa Bento juga merupakan salah satu tempat favorit bagi para pengamat burung.

Rawa Bento sendiri dapat dicapai dengan menggunakan perahu tradisional bermesin dari Desa Jernih Jaya dan Desa Pelompek. Namun, Jumlah perahu di Desa Jernih Jaya lebih banyak dengan kapasitas yang lebih besar.

Diperlukan kira-kira satu jam dari dermaga di Desa Jernih Jaya untuk dapat mencapai hambaran rumput bento di Rawa Bento. Lokasi ini cukup strategis untuk kegiatan berkemah dan melakukan pengamatan burung.

Sepanjang perjalanan menuju titik pemberhentian perahu terakhir, pengunjung dapat menikmati pemandangan Gunung Tujuh, Gunung Kerinci, hutan rawa kerdil dan Danau Bento.

Jika cuaca cerah, dari lokasi berkemah juga akan dapat dinikmati pemandangan hutan rawa kerdil dengan latar Gunung Kerinci yang sangat indah.

5. Hutan Madapi

Madapi berasal dari singkatan mahoni, damar, dan pinus. Tiga jenis pohon tersebut masing-masing mengelompok membentuk tiga kelompok hutan sesuai jenisnya. Tiga kelompok ini yang kemudian disatukan menjadi Hutan Madapi.

Hutan MadapiDok. TRKERINCISEBLAT.or.id Hutan Madapi

Perjalanan menjelajahi Hutan Madapi biasanya diawali dari kawasan hutan damar, pinus, kemudian mahoni.

Terdapat beberapa pilihan jalur, di antaranya jalur pendek sepanjang sekitar satu km melewati hutan damar dan pinus, jalur sedang sepanjang sekitar tiga km melewati hutan damar dan pinus, dan jalur jauh sepanjang sekitar 10 km melalui hutan mahoni, damar serta pinus. 

Selain kegiatan di atas, Hutan Madapi juga dapat digunakan untuk kegiatan olahraga, bersepeda, hiking, berpetualang yang menantang seperti untuk survival activity, dan berkunjung ke rumah pohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com