Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-Serbi Tempat Kelahiran Adolf Hitler di Austria

Kompas.com - 30/04/2021, 21:50 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com – Pada 20 April 1889, Adolf Hitler lahir di Braunau am Inn, sebuah kota kecil di bagian utara Austria.

Kelak, ia dikenal sebagai diktator Jerman yang memimpin Partai Nazi. Mengutip Kompas.com, obsesinya terhadap bangsa Arya mengakibatkan setidaknya sepertiga bangsa Yahudi dihabisi pada masa pemerintahannya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Meninggal Bunuh Diri Usai 36 Jam Menikah

Berpuluh-puluh tahun setelah kematiannya pada tahun 1945, nama Hitler kerap diperbincangkan, dimulai dari topik seputar harta karunnya yang tersembunyi, karya seninya, misteri akan kematiannya, hingga tempat kelahirannya.

Berikut beberapa fakta terkait rumah kelahiran Hitler yang dihimpun Kompas.com, Jumat (30/4/2021):

Dikagumi simpatisan Neo-Nazi

Bangunan kokoh bercat kuning bernama Salzburger Vorstadt 15 itu merupakan tempat di mana Adolf Hitler lahir. Namun, sang diktator hanya menghabiskan waktu di tempat itu selama beberapa minggu sebelum pindah ke tempat lain di kota yang sama. Saat Adolf Hitler berusia tiga tahun, ia dan keluarganya pergi dari kota tersebut.

Melansir bbc.com pada 29 Desember 2014, Hitler kembali ke Braunau pada 1938 ketika ia dalam perjalanan menuju Wina.

Beberapa tahun setelah kematiannya, warga setempat menuturkan bahwa bangunan tersebut masih menjadi daya tarik bagi simpatisan Neo-Nazi.

“Saya bahkan melihat orang-orang dari Italia atau Prancis datang ke sini… untuk mengagumi,” kata seorang guru di kota tersebut bernama Josef Kogler pada saat itu.

Proses berbelit

Sejak tahun 1972, Kementerian Dalam Negeri Austria menyewa bangunan tersebut dari sang pemilik yang bernama Gerlinde Pommer-Angloher guna mencegah penyalahgunaan, terutama oleh pengunjung yang memuja ideologi Nazi.

Pada saat itu, kementerian membayar 4.800 euro per bulan atau setara dengan sekitar Rp 83 juta, menurut Reuters pada 12 Juli 2016.

Baca juga: Tak Hanya Patung Hitler, Ada Banyak Hiburan di Museum De Arca

Walau sempat digunakan sebagai tempat untuk penyandang disabilitas, bangunan tersebut dibiarkan kosong cukup lama karena Gerlinde kerap menolak gagasan tentang pemanfaatan bangunan itu.

Setelah terlibat polemik dengan Gerlinde selama bertahun-tahun, akhirnya pemerintah mengambil alih tempat tersebut pada tahun 2016.

Seorang pria menunjuk gambar rencana desain ulang arsitektur tempat kelahiran Adolf Hitler saat konferensi pers di Kementerian Dalam Negeri di Wina, Austria, pada 2 Juni, 2020. JOE KLAMAR Seorang pria menunjuk gambar rencana desain ulang arsitektur tempat kelahiran Adolf Hitler saat konferensi pers di Kementerian Dalam Negeri di Wina, Austria, pada 2 Juni, 2020.

Dijadikan kantor polisi

Di tahun 2019, Kementerian Dalam Negeri Austria mengumumkan, tempat kelahiran Hitler bakal diubah menjadi kantor polisi guna mencegah tempat itu dijadikan sebagai lokasi pemujaan oleh kelompok Neo-Nazi.

Kompas.com melaporkan, pemerintah memutuskan untuk menggunakan jasa arsitek dengan mengadakan sebuah kompetisi terbuka.

Baca juga: Patung Hitler di Museum Yogyakarta Tuai Kecaman, Ini Kata Pengelola

Tahun lalu, studio asal Austria Marte.Marte Architects memperlihatkan hasil desain mereka yang didominasi warna putih di akun Instagram dengan mempertahankan struktur asli bangunan. Pada bagian atasnya juga ditambah atap pelana ganda.

“Tampilan baru dari Salzburger Vorstadt 15 sederhana dan tanpa hiasan dalam tradisi townhouse zaman dulu,” kata co-founder Marte.Marte Architects Stefan Marte kepada dezeen.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com