KOMPAS.com – Festival Burning Man yang sudah berusia 35 tahun terpaksa dibatalkan untuk yang kedua kalinya selama dua tahun berturut-turut akibat pandemi Covid-19.
Mengutip The Guardian, Rabu (28/4/2021), penyelenggara Burning Man yang acaranya kerap berlangsung di gurun Nevada, Amerika Serikat (AS) mengumumkan hal tersebut pada Selasa (27/4/2021) lewat sebuah video di situs resminya.
Baca juga: Panagbenga, Festival Bunga Tahunan di Filipina yang Penuh Warna
Mereka mengatakan, terlalu banyak ketidakpastian yang harus diselesaikan pada waktunya untuk mengadakan festival yang dijadwalkan pada 26 Agustus-3 September 2021 di Black Rock Desert—100 mil atau sekitar 160 kilometer utara Reno.
CEO Burning Man, Marian Goodell menuturkan, keputusan sulit diambil berdasarkan informasi terbaik yang tersedia bagi mereka.
“Kami juga menyadari bahwa pandemi belum usai. Kami memutuskan untuk memfokuskan energi kami untuk membangun Black Rock City 2022,” ujar dia, melansir The Guardian.
Reno Gazzette-Journal pertama kali melaporkan berita soal batalnya Festival Burning Man pada Selasa lewat situs mereka.
Baca juga: Solo Imlek Festival 2021 Dibatalkan karena Covid-19
Keputusan dibatalkannya festival tersebut, kata para penyelenggara, tidak didasarkan pada satu masalah melainkan pada sejumlah faktor.
“Meski di sini, di AS, kami mungkin merasa beban terangkat dan cahaya di ujung terowongan makin cerah, kami masih dalam pandemi. Dan ketidakpastian yang harus diselesaikan tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang kami miliki,” kata pernyataan dari penyelenggara.
Pada awal April 2021, Goodell mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan untuk mewajibkan para pengunjung menunjukkan bukti telah divaksinasi Covid-19 jika festival tetap diselenggarakan.
Namun, para penyelenggara sudah tidak lagi mempertimbangkan rencana itu, melainkan memutuskan bahwa pengunjung wajib divaksinasi Covid-19.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.