Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Puasa di Turki Selama Pandemi, Masjid Tidak Adakan Tarawih

Kompas.com - 03/05/2021, 20:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Bulan suci Ramadhan identik dengan tarawih, kegiatan shalat sunnah yang dilakukan usai shalat Isya. Biasanya, tarawih dilakukan di masjid secara berjemaah.

Namun karena pandemi Covid-19, umat Muslim yang ingin tarawih di masjid dianjurkan untuk melakukannya di rumah guna menghindari kerumunan.

Bahkan beberapa negara meniadakan kegiatan shalat tarawih di masjid, salah satunya adalah Turki. Hal ini disampaikan pelajar dari Kahramanmaras Sutcu Imam University bernama Egis Putra Habsyi.

Baca juga: Turki dan Arab Saudi Diprediksi Jadi Destinasi Outbound Warga Indonesia

“Selama puasa di sini, sekarang tarawih cuma bisa di rumah saja karena di Turki sendiri, masjid tidak dibuka untuk tarawih,” kata dia dalam Instagram Live “Turknesian Talks! Berbagi Cerita Puasa Saat Pandemi di Turki” di akun Instagram @turknesia, Minggu (2/5/2021).

Meski masjid-masjid di sana menutup kegiatan tarawih untuk sementara waktu akibat pandemi, mereka tetap buka untuk shalat Jumat.

Hagia Sophia atau Ayasofya merupakan bangunan yang paling banyak dikunjungi wisatawan di Turki.REUTERS via BBC IND0NESIA Hagia Sophia atau Ayasofya merupakan bangunan yang paling banyak dikunjungi wisatawan di Turki.

Hal yang sama juga dikatakan Fakhri Ziyad Mubarok, pelajar dari Ankara Yildirim Beyazit University dalam kesempatan yang sama.

Walaupun tarawih tidak bisa dilakukan di masjid, dia tetap berusaha untuk ke rumah ibadah untuk shalat zuhur atau asar.

“Tapi kalau untuk maghrib dan isya di rumah, plus tarawih sama teman saya. Turki sama Indonesia punya kesamaan, kayak mayoritas Islam dan banyak masjid,” jelas dia.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berwisata ke Turki untuk Pemula

Ia melanjutkan, masjid di Turki begitu banyak ditemui. Jika sedang pergi, maka masjid dapat ditemukan dalam jarak yang tidak terlalu jauh satu sama lain.

Kalau untuk masalah keagamaan bisa dibilang mirip Indonesia,” tutur Ziyad.

Ada sistem gantian saat tarawih di rumah

Meski kegiatan tarawih dilaksanakan di rumah, Egis dan Ziyad membuatnya cukup berbeda karena masing-masing menerapkan sistem gantian.

Untuk Ziyad, sistem gantian diterapkan untuk imam. Sementara Egis, selain untuk imam, dia juga menjadwalkan kultum dengan teman-teman di rumahnya.

Baca juga: Kasarli Mantarli Kofte, Hidangan Khas Turki yang Bisa Dimasak di Rumah

“Kita jadwalkan kultum. Misal hari ini jelaskan ini, besok ini. Kegiatan-kegiatan kayak gitu diprioritaskan di bulan Ramadhan. Gimana caranya kita pulang dari sini bisa mengimamkan, prakik apa yang kita dapat,” tutur Egis.

Selain menjadwalkan kultum secara gantian, ada juga diskusi kecil soal hukum-hukum najis dan hal-hal yang membatalkan puasa.

“Di kultum dibahas, kita sekalian diskusi. Seru juga ada pengetahuan baru, setiap orang punya pengalaman yang beda. Tukeran ilmu,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com