Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Akan Sambut Turis Asing yang Sudah Divaksin mulai Juni 2021

Kompas.com - 07/05/2021, 12:01 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Rem darurat yang dimaksud yaitu ketika situasi epidemiologis negara non-UE memburuk dengan cepat dan khususnya jika varian virus Covid-19 terdeteksi di negara tersebut, negara anggota dapat segera menangguhkan sementara semua perjalanan dari luar negara UE.

Baca juga: 4 Kota Kecil Paling Cantik di Yunani

Tidak hanya itu, negara-negara anggota pun tidak memberi izin masuk bagi para wisatawan dari negara-negara yang terpapar varian virus Covid-19, meski warga sudah menerima vaksin.

5. Situasi Covid-19 di Eropa

Situasi pandemi Covid-19 di Eropa masih bergejolak di beberapa tempat akibat gelombang ketiga Covid-19 yang sempat melanda sebagian benua sebulan terakhir.

Karena jumlah kasus terus meningkat di beberapa daerah, pembatasan tetap diberlakukan. 

Di samping itu, peluncuran vaksin tidak berjalan secepat yang diharapkan. Hal itu dikarenakan permasalahan jumlah vaksin yang masih terbatas.

Namun, situasi ini diharapkan akan membaik karena vaksin akan tersedia lebih banyak dalam beberapa bulan mendatang.

6. Banyak maskapai dari berbagai negara masih melakukan penerbangan ke Eropa

Maskapai penerbangan di berbagai negara masih melakukan jadwal penerbangan ke Eropa, meski lebih sedikit dibanding sebelum pandemi.

Mengingat beberapa negara saat ini telah mengizinkan wisatawan dari AS untuk masuk dengan bukti vaksinasi atau tes PCR, United Airlines telah menambahkan penerbangan baru ke Kroasia, Islandia, dan Yunani.

Baca juga: Yunani Desak Uni Eropa Bikin Sertifikat Vaksin untuk Wisata

Delta juga meluncurkan penerbangan langsung antara Boston dan Islandia. Karena peraturan dan batasan sering diperbarui, masyarakat bisa menghubungi kedutaan terkait untuk negara mana pun yang ingin dikunjungi agar mendapatkan informasi perjalanan terbaru.

Negara yang saat ini mendapat izin masuk UE

Melansir dari cnn.com, saat ini hanya wisatawan dari tujuh negara, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Rwanda, yang diizinkan memasuki beberapa negara UE tanpa bukti vaksinasi atau menjalani karantina wajib.

Dalam data terbaru dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, AS mencatat sebanyak 258 kasus akibat virus Covid-19, sehingga UE tidak memasukkannya ke daftar negara yang aman.

Ilustrasi Patung Liberty atau Liberty Statue di New York, Amerika Serikat. Dok. Shutterstock Ilustrasi Patung Liberty atau Liberty Statue di New York, Amerika Serikat.

Sementara itu, Inggris yang memiliki 47 kasus akibat virus Covid-19 akan dipertimbangkan di bawah aturan terbaru.

Rencananya, duta besar negara-negara Eropa akan membahas proposal tersebut pada 5 Mei 2021. Setelah ditandatangani, daftar negara aman yang telah ditetapkan akan ditinjau setiap dua minggu.

Baca juga: 5 Kota Ramah Muslim di Eropa, Pas Dikunjungi Usai Pandemi

Keputusan tentang perbatasan ini hanya dapat berjalan jika mendapat persetujuan dari masing-masing negara. Jadi, setiap negara anggota akan memutuskan apakah akan menerapkan proposal ini atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com