Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Travel Pattern Zona Hijau Bali-Tiga Gili Lombok Akan Dikembangkan

Kompas.com - 07/05/2021, 16:03 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan menyiapkan pola perjalanan (travel pattern) yang menghubungkan zona hijau di Bali dengan Lombok.

Adapun, daerah tersebut adalah kawasan Sanur yang merupakan satu dari tiga daerah yang ditetapkan sebagai zona hijau oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan kawasan tiga gili (Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air) di Lombok Utara.

Dalam kunjungannya ke Gili Trawangan, Lombok Utara, Sandiaga mengatakan bahwa kawasan tiga gili ditetapkan sebagai zona hijau lantaran mencatat nol kasus Covid-19 di daerah kawasannya.

Baca juga: Kemenparekraf akan Berikan Dana Hibah untuk Bantu Pelaku Ekraf

“Kita akan membangun travel pattern karena zona ini (tiga gili) adalah zona hijau dengan belum ada case Covid-19 di sini," kata Sandiaga Uno dilansir dari kemenparekraf.go.id, Kamis (6/5/2021).

Ia melanjutkan, zero case itu menarik untuk bisa diinterkoneksikan dengan zona hijau yang lain, yaitu Sanur di Bali.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa dalam hal ini Kemenparekraf akan membantu para pelaku industri untuk dapat membuat paket-paket wisata yang bisa ditawarkan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam agenda kunjungannya ke Nusa Tenggara BaratDok. KEMENPAREKRAF.go.id Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam agenda kunjungannya ke Nusa Tenggara Barat

Menurut dirinya untuk menata ulang kembali pariwisata era baru berbasis nature dan culture yang berkualitas dan berkelanjutan, diperlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kita akan bekerja sama dengan pelaku di sektor pariwisata di Bali untuk menjual paket-paket yang bisa jadi alternatif. Misal Juni atau Juli, Bali bisa dibuka (untuk wisatawan mancanegara) dengan keadaan Covid-19 yang lebih baik, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin kita bisa buka juga untuk Gili,” ujar Sandiaga.

Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Jadi Syarat Bepergian, Kemenparekraf Tunggu Kebijakan WHO

Pihaknya juga akan mendorong penyelenggaraan event karena upaya itu adalah salah satu yang paling cepat dalam mendorong pergerakan wisatawan nusantara. Namun, event tetap wajib menerapkan prokes dengan disiplin.

Pendampingan dan peningkatan kapasitas para pelaku ekraf juga akan dilakukan dengan berbagai program Kemenparekraf guna meningkatkan produk-produk ekonomi kreatif.

Pendampingan tersebut dilakukan agar pelaku ekraf bisa memanfaatkan platform digital secara maksimal, serta peningkatan kapasitas.

Di dalam pendampingan terdapat dua program. Di antaranya, “Bedakan”, yaitu program peningkatan dan pengembangan usaha bagi pelaku kreatif kuliner melalui pemahaman fungsi penting kemasan produk dan redesain kemasan.

Gili Trawangan adalah salah satu kawasan wisata paling terdampak selama pandemi, kunjungan wisatawan menurun tajam.KOMPAS.com/FITRI R Gili Trawangan adalah salah satu kawasan wisata paling terdampak selama pandemi, kunjungan wisatawan menurun tajam.

Lalu yang kedua, “Begerak”, yaitu bantuan revitalisasi untuk peningkatan fungsi estetika, fungsi displai, fungsi kesehatan, serta fungsi produksi dari gerai kuliner, dan program-program lainnya.

“Saya bersama Pak Gubernur langsung ke Gili Trawangan dan mendapatkan masukan dari para pelaku dan juga wakil bupati. Kita berkomitmen untuk membangkitkan dan memulihkan pariwisata Gili Trawangan dengan beberapa program yang mudah-mudahan langsung bisa tereksekusi dan dirasakan masyarakat,” kata Sandiaga.

Sementara Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengajak masyarakat lokal untuk dapat berkunjung ke kawasan Tiga Gili.

Baca juga: Sandiaga Uno Kunjungi Desa Wisata Krebet di Bantul, Ini Keunikannya

Ia menyampaikan bahwa dengan adanya program dan penawaran khusus yang dimiliki para pelaku industri saat ini, tentu akan menjadi tawaran yang menarik bagi para wisatawan.

“ Saat ini harga yang ditawarkan relatif murah untuk ke Gili, terjangkau. Selama ini kita fokus ke wisatawan mancanegara, tapi ternyata ada wisatawan nusantara di depan mata yang belum kita sentuh dengan totalitas sebelumnya,” kata Zulkieflimansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com