KOMPAS.com - Setelah maraknya kasus infeksi Covid-19 di Singapura, pemerintah negara tersebut akhirnya meninjau kembali gelembung perjalanan (travel bubble) yang direncanakannya dengan Hong Kong.
Pasalnya, klaster virus Covid-19 yang berkembang di negara tersebut sampai mengakibatkan kasus kematian hampir selama dua bulan terakhir.
Selasa lalu, Singapura mengumumkan bahwa pihaknya akan memberlakukan beberapa kebijakan yang tegas selama tiga minggu ke depan.
Baca juga: Rencana Travel Bubble Australia-Singapura Dimulai Juli 2021
Tepatnya, aturan akan menjadi lebih ketat setelah Pemerintah Singapura melakukan kesepakatan membuka koridor perjalanan udara dengan Hong Kong pada 26 Mei 2021.
Adapun, aturan tersebut di antaranya adalah membatasi pertemuan sosial tidak lebih dari lima orang dan memperketat pembatasan perbatasan untuk menekan penyebaran varian baru Covid-19.
“Kami akan memantau situasinya serta akan meninjau dan menilai apakah akan ada perubahan atau tidak,” kata menteri yang ikut memimpin gugus tugas Covid-19 pemerintah Singapura Lawrence Wong, mengutip Bloomberg.com, Rabu (5/5/2021).
Menurut ketentuan perjanjian kedua negara tersebut, gelembung perjalanan akan ditutup selama dua minggu jika rata-rata pergerakan jumlah harian kasus lokal lebih dari lima dalam seminggu baik di Singapura atau Hong Kong.
Sementara saat ini, Singapura mencatat angka kasus di negaranya sebanyak 1,43. Angka tersebut tergolong jauh di bawah ambang batas.
Di Hong Kong, Sekretaris Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Edward Yau, mengatakan pemerintah setempat juga sedang memantau kondisi pandemi Covid-19 di Singapura, meski jumlah kasus di negara tersebut masih dalam kisaran yang disepakati.
Baca juga: Hong Kong Berencana Buka Travel Bubble dengan Makau
Adapun, lima kasus baru yang dilaporkan Singapura kemarin terkait dengan klaster virus baru yang berkembang di India. Virus baru ini dikatakan lebih cepat penularannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.