Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata G-Pass di Kabupaten Semarang, Naik Kapal Berlatar Lautan Awan

Kompas.com - 11/05/2021, 15:03 WIB
Dian Ade Permana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Wisata alam saat ini menjadi primadona. Salah satu wilayah yang dikarunia alam yang menawan adalah Dusun Gedong yang masuk wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Lokasi dusun ini berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu dengan ketinggian di atas 1700 meter di atas permukaan latu (mdpl). Karena potensinya tersebut, dusun ini memiliki satu tempat wisata bernama Gedong Pass atau G-Pass.

G-Pass ditata dengan konsep kearifan lokal dan memanfaatkan berbagai macam bunga endemik yang jika dipelihara dengan baik, tidak kalah indah dengan bunga impor.

Selain itu, renovasi properti wisata kapal dilakukan dengan menambah casing kapal dan mengecor dek kapal agar aman jika dinaiki para wisatawan ketika akan berswafoto.

"Kapal dibangun menghadap Rawa Pening menjadi spot andalan di ketinggian 1.700 mdpl," kata Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Evi Maria, Selasa (11/5/2021).

Ia melanjutkan, kapal berlayar diatas air yang mengalir dari sumber mata air Gunung Merbabu hingga Rawa Pening. Kapal mengingatkan kita untuk tetap menjaga ekosistem alam.

Baca juga: Dusun The Villas, Penginapan Instagrammable Bernuansa Bali di Semarang

Dari atas ketinggian, ada banyak sumber air yang keluar dan mengalir ke daerah yang yang lebih rendah dan menjadi tumpuan hajat hidup orang banyak.

Selain itu, tim PkM UKSW telah menyiapkan anggota karang taruna Kridha Arum untuk dapat membuka kembali wisata G-Pass pada hari raya Idul Fitri sesuai protokol kesehatan.

"Hari Raya Idul Fitri tahun ini menjadi titik balik G-Pass untuk beroperasi kembali. G-Pass hadir menjadi satu alternatif wisata keluarga yang aman di masa Covid-19," imbuh Evi.

Sempat terdampak pandemi Covid-19

Selama pandemi Covid-19, pengunjung turun drastis, bahkan sempat tidak ada pengunjung sementara waktu. G-Pass lambat bangkit karena keterbatasan kemampuan SDM menjadi akar masalahnya.

Evi mengatakan, tim melakukan penataan spot wisata di G-Pass, peningkatan kreativitas masyarakat melalui karang taruna dalam bidang pemasaran dan pengelolaan keuangan destinasi wisata G-Pass.

Baca juga: Mudik Dilarang, Pengelola Wisata Kabupaten Semarang Berharap Berkah Wisatawan Lokal

 

"Tujuannya agar karang taruna dapat mengelola destinasi ini, meski program pengabdian tim PkM UKSW selesai pada akhir tahun 2021," jelasnya.

Tim PkM UKSW mendorong Karang Taruna untuk mengurus perizinan tempat wisata ke pemerintah desa maupun ke Balai Taman Nasional Merbabu.

"Perizinan ini penting agar kegiatan operasional wisata G-Pass termasuk pengembangannya dapat bersinergi dalam rencana kerja instansi terkait. Proses ini telah dilakukan, perizinan sudah didapatkan dan penataan spot wisata G-Pass dilakukan dari tanggal 21 April sampai 8 Mei 2021," papar Evi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com