Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Baru di Changi Chapel and Museum di Singapura, Apa Saja?

Kompas.com - 12/05/2021, 14:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comChangi Chapel and Museum di Singapura akan dibuka lagi pada 19 Mei 2021 setelah ditutup pada 2018 untuk renovasi besar-besaran guna meningkatkan infrastruktur dan konten museum.

Beradasarkan siaran pers yang Kompas.com terima, Selasa (11/5/2021), kini museum tersebut memiliki artefak yang menjelaskan kisah pribadi para tawanan perang, serta warga sipil yang ditahan di kamp penjara Changi selama Pendudukan Jepang.

Beberapa artefak yang ada adalah buku harian 400 halaman yang belum pernah dilihat sebelumnya, menu makan malam, dan sikat gigi yang dibuat dari nol.

Baca juga: Covid-19 Marak Lagi, Singapura Tinjau Travel Bubble dengan Hong Kong

Adapun, barang-barang tersebut merupakan sumbangan dan pinjaman dari keluarga para interniran. Museum ini akan menampilkan 114 artefak di delapan galeri yang ada.

Changi Chapel and Museum secara luas dikenal karena penggambaran sensitif dari kisah pribadi para tawanan perang dan tahanan sipil yang hidup dalam kondisi dan keadaan yang sulit,” kata Director National Museum of Singapore, Chung May Khuen.

Dia melanjutkan, pihaknya berterima kasih kepada museum-museum di luar negeri, serta keluarga para interniran yang telah menyumbangkan artefak yang disajikan di Changi Chapel and Museum.

Koleksi museum yang penuh sejarah

Changi Chapel and Museum memiliki fokus yang kuat pada narasi Perang Dunia II. Koleksi terbaru di sana tidak hanya melengkapi seluruh narasi yang diceritakan dalam galeri National Museum’s World War Two, juga institusi Perang Dunia II lainnya di Singapura.

Salah satunya adalah Former Ford Factory dan pusat peringatan Perang Dunia II yang telah direnovasi di Bukit Chandu. Adapun, pusat peringatan tersebut akan dibuka kembali pada akhir 2021.

Baca juga: 5 Hotel di Singapura dengan Fasilitas Jacuzzi, Harga Mulai Rp 1 Juta

Sebelumnya, disebutkan bahwa museum ini memiliki delapan galeri yang menampilkan beberapa artefak yang berkaitan dengan kependudukan Jepang di Singapura.

Adapun, delapan galeri tersebut memiliki tema masing-masing yakni sebagai berikut:

  • Changi Fortress

Bagian ini memperkenalkan sejarah Changi yang pada abad ke-19 sebagian besar areanya ditutupi oleh rawa bakau dan hutan hujan.

  • Fallen Fortress

Bagian ini membahas jatuhnya Singapura, serta nasib yang dihadapi oleh para tentara dan warga sipil setelahnya.

  • The Interned

Bagian ini menyoroti kisah para pria, wanita, dan anak-anak yang ditahan di Changi. Diceritakan bahwa sekitar 48.000 tentara dan warga sipil digiring ke Changi yang diubah menjadi kamp penjara yang luas.

Baca juga: Kabar Terbaru Travel Corridor Indonesia-Singapura untuk Pariwisata

  • Life as POW

Bagian ini memperkenalkan kehidupan sehari-hari para tawanan di kamp penjara Changi, serta sisa-sisa dari Changi Gaol—penjara Changi—yang sebenarnya.

  • Resilience in Adversity

Bagian ini menawarkan sekilas tentang kehidupan yang dihadapi para tawanan, serta bagaimana mereka merespons situasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com