Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2021, 15:03 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada hari Sabtu (15/5/2021) terjadi kecelakaan perahu wisata terbalik di Waduk Kedung Ombo, Dukuh Bulu Desa Wonoharjo, Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Boyolali Susilo Hartono menjelaskan sebab kecelakaan itu.

Tenggelamnya kapal terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, perahu milik pengelola warung apung hendak menjemput wisatawan yang ingin berkunjung ke warung apung.

Baca juga: Harga Menu dan Rute Menuju DeSeloKaton di Selo, Boyolali

Rencananya para penumpang akan makan di sana. Ketika perahu sudah hampir sampai di warung apung, ada penumpang yang berpindah ke bagian depan perahu dan melakukan selfie atau berswafoto.

Akibatnya perahu yang ditumpangi itu menjorok ke depan. Lalu, air mulai masuk sehingga kapal bersama 21 penumpang terbalik.

"Itu sebenarnya ada orang mendirikan warung terapung diatas danau atau waduk. Jadi mereka sebenarnya bukan berwisata untuk keliling waduk, tetapi dia itu menjemput pengunjung yang mau ke warung apung," kata Susilo kepada Kompas.com, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Pemkab Boyolali Larang Tradisi Padusan Tahun Ini untuk Cegah Kerumunan

Ia melanjutkan, tidak ada jembatan untuk menuju warung apung, sehingga wisatawan yang akan berkunjung dijemput menggunakan perahu.

 

Lebih lanjut, Susilo mengungkapkan bahwa warung apung yang didirikan di tengah Waduk Kedung Ombo ini belum memiliki izin dari pemerintah daerah setempat.

Tidak diizinkan pemerintah daerah

Terkait pendirian warung apung atau segala bentuk wisata di atas waduk, Susilo menjelaskan bahwa memang tidak diizinkan pihak pemerintah daerah.

Jika memang bersikeras untuk tetap mengajukan izin, maka pihak yang bersangkutan harus mendapatkan izin dan persetujuan dari balai besar wilayah sungai terlebih dahulu.

Warung Apung Waduk Kedung Ombohttps://jatengprov.go.id/ Warung Apung Waduk Kedung Ombo

"Kalau izin dari kita dari pemda itu belum ada karena dia belum pernah mengajukan izin. Tapi mestinya kalo kita memberikan izin juga tidak bisa karena itu di atas waduk. Jadi harus ada persetujuan dulu dari balai besar baru kita bisa mengeluarkan izin," kata Susilo.

Peristiwa kecelakaan air yang terjadi pada hari Sabtu tersebut memakan korban sebanyak 9 orang meninggal, sedangkan 11 penumpang lainnya berhasil ditemukan dan selamat.

Baca juga: Ada Perahu Terbalik di Kedung Ombo, Ganjar: Objek Wisata Harus Rutin Diaudit

"Dalam hal ini mestinya pihak dari warung apung yang bertanggung jawab. Cuma tadi ada informasi dari Kementerian Sosial ada bantuan sebesar Rp 15 juta untuk keluarga korban," ucap Susilo.

Warung apung ditutup sementara

Susilo melanjutkan, untuk sementara warung apung di Waduk Kedung Ombo ditutup. Pihaknya bersama anggota kepolisian pun sedang mengevaluasi dengan standar prosedur operasional keamanan dari warung tersebut.

"Sementara ini kita tutup dulu sambil kita evaluasi terkait dengan masalah keamanannya. Jadi standar prosedur operasional harus betul-betul perlu ditegakkan. Nanti kita koordinasi juga dengan satpol pp untuk penegakan peraturan daerah," ujar Susilo.

Adapun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan untuk menutup tempat wisata tersebut karena tidak bisa melakukan kontrol yang baik dan benar.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

"Kalau tempat wisata tidak bisa di kontrol maka ditutup. Kontrol itu tidak hanya jumlah pengunjung tapi juga jumlah keselamatan. Kemarin saya dikirimin videonya, terlihat sebelum berangkat jumlah penumpang dalam kapal itu melebihi kapasitas," ujar Ganjar dilansir dari Kompas tv, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Tragedi Perahu Terbalik di Kedung Ombo, Ganjar: Pengelola Harus Bertanggung Jawab

Ia juga meminta pengelola tempat wisata untuk bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

"Pengelola harus tanggung jawab, kalo perlu izinnya dicabut. Karena ternyata yang naik itu melebihi kapasitas, tidak pakai life fest dan itu sangat berbahaya," ujar Ganjar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com