YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai selatan Gunungkidul atau di wilayah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat musim kemarau harus mewaspadai ubur-ubur.
Beberapa pekan terakhir, ubur-ubur atau masyarakat setempat menyebutnya impes kembali muncul.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, ubur-ubur sudah mulai muncul sejak Hari Minggu (16/5/2021). Pertama kali ubur-ubur ditemukan di Pantai Krakal yang menyengat dua wisatawan.
Baca juga: 5 Pantai Tersembunyi di Gunungkidul dengan Keindahan yang Menawan
Biasanya ubur-ubur tidak sengaja dipegang atau tersentuh wisatawan karena memang bentuknya tipis berwarna biru.
Ubur-ubur yang biasa muncul merupakan binatang laut yang tergolong ke dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya yang berbentuk payung berumbai bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh. Namun jika tidak kuat, bisa menyebabkan sesak napas.
Bentuk ubur-ubur ini bisa menarik perhatian, khususnya anak-anak karena bertubuh transparan dan memiliki rumbai warna biru. Bentuk warna menarik ini seringkali membuat pengunjung ingin menyentuh ubur-ubur.
Baca juga: Pantai di Gunungkidul dan Bantul Diserbu Puluhan Ribu Wisatawan Saat Libur Lebaran
Ubur-ubur biasanya terbawa ombak dan terseret ke pasir pantai. Mereka kerap muncul Bulan Juni sampai September saat air laut mulai dingin.
"Hari ini khusus di wilayah II, ada 29 wisatawan tersengat ubur-ubur di kawasan pantai Krakal, Drini, dan Sepanjang," kata Suris saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (23/5/2021).
Ia melanjutkan, ciri khusus ubur-ubur yang menyengat itu adalah berwarna biru seperti balon, serta memiliki ekor dan serabut panjang (tentakel).
Dijelaskannya, sengatan ubur-ubur tak memandang usia, mayoritas korbannya merupakan anak-anak yang sering bermain biota laut di pinggir pantai.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.