Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Ubur-ubur di Pantai Selatan Yogyakarta, Ini Tips Saat Berwisata

Kompas.com - 23/05/2021, 21:01 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai selatan Gunungkidul atau di wilayah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat musim kemarau harus mewaspadai ubur-ubur.

Beberapa pekan terakhir, ubur-ubur atau masyarakat setempat menyebutnya impes kembali muncul.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, ubur-ubur sudah mulai muncul sejak Hari Minggu (16/5/2021). Pertama kali ubur-ubur ditemukan di Pantai Krakal yang menyengat dua wisatawan.

Baca juga: 5 Pantai Tersembunyi di Gunungkidul dengan Keindahan yang Menawan

Biasanya ubur-ubur tidak sengaja dipegang atau tersentuh wisatawan karena memang bentuknya tipis berwarna biru.

Ubur-ubur yang biasa muncul merupakan binatang laut yang tergolong ke dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya yang berbentuk payung berumbai bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh. Namun jika tidak kuat, bisa menyebabkan sesak napas.

Bentuk ubur-ubur ini bisa menarik perhatian, khususnya anak-anak karena bertubuh transparan dan memiliki rumbai warna biru. Bentuk warna menarik ini seringkali membuat pengunjung ingin menyentuh ubur-ubur.

Baca juga: Pantai di Gunungkidul dan Bantul Diserbu Puluhan Ribu Wisatawan Saat Libur Lebaran

Ubur-ubur biasanya terbawa ombak dan terseret ke pasir pantai. Mereka kerap muncul Bulan Juni sampai September saat air laut mulai dingin.

"Hari ini khusus di wilayah II, ada 29 wisatawan tersengat ubur-ubur di kawasan pantai Krakal, Drini, dan Sepanjang," kata Suris saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (23/5/2021).

Ia melanjutkan, ciri khusus ubur-ubur yang menyengat itu adalah berwarna biru seperti balon, serta memiliki ekor dan serabut panjang (tentakel).

Pantai Wediombo, Gunungkidul.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pantai Wediombo, Gunungkidul.

Dijelaskannya, sengatan ubur-ubur tak memandang usia, mayoritas korbannya merupakan anak-anak yang sering bermain biota laut di pinggir pantai.

Petugas SAR pun setiap paginya saat musim ubur ubur melakukan patroli pantai dan mengubur ubur-ubur itu agar tak ada korban yang disengat.

"Wisatawan tak perlu terlalu khawatir dengan adanya impes (ubur-ubur) karena impes tak mendarat di semua pantai," ujar Suris.

Tips berkunjung ke pantai saat musim ubur-ubur

Sementara itu, koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono membagikan tips agar terhindar dari sengatan ubur-ubur, yakni sebagai berikut:

1. Gunakan sandal atau alas kaki, baik saat di pasir maupun di batu karang. Alas kaki berguna untuk meminimalkan telapak kaki menginjak hewan kecil tak terlihat yang beracun, seperti impes, bulu babi, dan kelabang laut. Mereka banyak ditemui sekitar batu karang.

2. Pastikan bermain di lokasi yang aman di sekeliling. Kika terlihat hewan-hewan kecil beracun, sebaiknya menghindar dan jangan malah dibuat mainan.

Baca juga: Mudik Dilarang, Gunungkidul dan Bantul Maksimalkan Wisatawan Lokal

3. Jika terkena sengatan, bersihkan tentakel dan basuh dengan air laut/air hangat atau alkohol.

4. Carilah posko SAR terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

5. Jika diperlukan, segeralah ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com