Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napak Tilas Waisak, Sejarah Hingga Bagaimana Perayaannya

Kompas.com - 24/05/2021, 17:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Raya Waisak yang merupakan perayaan agama Buddha yang paling penting. Tahun ini, perayaan Waisak jatuh pada Rabu (26/5/2021).

Adapun, penyelenggaraan perayaan Waisak atau Hari Buddha merupakan perayaan hari ulang tahun Buddha.

Melansir BBC, Kamis (7/5/2020), Waisak bagi sebagian umat Buddha menandakan pencerahannya atau saat Buddha menemukan makna hidup.

Baca juga: Usai Waisak di Borobudur, Yuk ke 8 Obyek Wisata di Sekitar Magelang

Selain itu, Hari Raya Waisak juga waktu untuk merefleksikan ajaran-ajarannya dan apa artinya menjadi seorang umat Buddha.

Sejarah Waisak

Buddhis, sebutan bagi umat Buddha, tidak percaya pada Tuhan tunggal yang menciptakan dunia dan segala yang ada di dalamnya.

Faktanya, banyak Buddhis percaya dalam ajaran-ajaran seorang pria bernama Siddhartha Gautama yang juga dikenal dengan Buddha.

Siddhartha dipercaya sebagai seorang pangeran yang lahir dari keluarga kaya di tempat yang saat ini disebut Nepal pada abad ke-5 sebelum masehi.

Sidharta Gautamashutterstock Sidharta Gautama

Dipercaya bahwa Siddhartha Gautama sadar bahwa kekayaan dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan.

Alhasil, dia bepergian sebagai seorang tunawisma suci untuk mempelajari lebih banyak tentang dunia dan melihat penderitaan dunia.

Lebih lanjut, dipercayai bahwa setelah enam tahun belajar dan meditasi dalam perjalanannya, dia menjadi sadar secara spiritual dan mencapai tujuannya untuk mencari makna dalam kehidupan. Hal ini disebut pencerahan.

Baca juga: Selain Perayaan Waisak di Borobudur, Intip Juga Wisata Unik Ini...

Pada saat itu, dia menjadi Buddha. Sepanjang hidupnya, Siddhartha mengajari pengikutnya akan pengalamannya.

Buddha adalah gelar dan bukan sebuah nama. Artinya adalah yang dicerahkan atau yang telah bangkit.

Kapan Waisak dirayakan?

Waisak dirayakan setiap satu tahun sekali. Pada tahun 2021 ini, Hari Raya Waisak jatuh pada Rabu, 26 Mei 2021.

Baca juga: Lukisan Daun Bodhi Tarik Minat Turis Waisak di Borobudur

Tanggal perayaan Waisak berubah setiap tahun. Itu karena pada penggunaan kalender lunar kuno, waisak biasa jatuh pada Mei atau awal Juni.

Bagaimana Waisak dirayakan?

Setiap budaya Buddhis memiliki tradisi masing-masing untuk Waisak. Namun, Waisak dirayakan di banyak negara, termasuk India, Thailand, serta Korea Selatan dan Utara.

Banyak umat Buddha akan pergi ke kuil setempat, bahkan beberapa tinggal di sana sepanjang hari selama bulan purnama.

Umat dan masyarakat umum menerbangkan lampion menandai puncak peringatan Waisak 2563 BE/2019 di Candi Borobudur, Magelang, Minggu (19/5/2019) pagiKOMPAS.com/IKA FITRIANA Umat dan masyarakat umum menerbangkan lampion menandai puncak peringatan Waisak 2563 BE/2019 di Candi Borobudur, Magelang, Minggu (19/5/2019) pagi

Banyak juga umat Buddha yang akan melakukan perbuatan baik, berpartisipasi dalam nyanyian dan meditasi, refleksi terhadap ajaran agama, membawa persembahan ke kuil, dan berbagi makanan dengan orang lain.

Para keluarga akan mendekorasi rumah dan lentera mereka, berpartisipasi dalam prosesi, dan menggunakan pakaian khusus berwarna putih untuk menandai perayaan. Para kerabat dan keluarga mungkin juga saling bertukar kartu ucapan.

Baca juga: Turis Pun Antusias Ikuti Jalan Dharma Waisak di Candi Borobudur

Satu upacara berama "memandikan Buddha" mungkin akan dilakukan. Upacara ini adalah saat air disiramkan ke pundak Buddha untuk mengingatkan orang-orang agar menjernihkan pikiran negatif, seperti keserakahan dan kebencian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com