Cuaca memegang peran penting apakah pemandangan langit malam akan terlihat jelas atau sebaliknya.
Cuaca cerah tentu saja dibutuhkan supaya gemerlap bintang di langit malam dan momen gerhana bulan dapat terlihat dengan jelas. Sebaliknya, semua itu tidak terlihat saat mendung atau hujan.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Jika Ingin Lihat Gerhana Bulan Total
Kamu bisa cek prakiraan cuaca atau kondisi cuaca di tempat yang akan dituju untuk melihat momen gerhana bulan total melalui situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
4. Cari tempat yang menyediakan teropong
Biasanya saat terjadi gerhana bulan, banyak pihak yang menyediakan fasilitas teropong agar orang-orang bisa menyaksikannya dengan lebih jelas.
Salah satu tempat yang menyediakan fasilitas teropong adalah planetarium. Pada momen gerhana bulan total tahun 2018 lalu, Planetarium Jakarta mengadakan event peneropongan umum.
Namun karena tahun 2021 terjadi pandemi Covid-19, kegiatan itu ditiadakan. Kamu pun perlu mencari tahu apakah tempat yang biasanya mengadakan event semacam itu di daerahmu buka atau tidak saat masa pandemi.
5. Bawa perlengkapan yang memadai jika ingin memotret
Jika ingin mengabadikan momen gerhana bulan total, maka kamu perlu membawa perlengkapan yang memadai.
Selain kamera DSLR atau mirrorless, kamu perlu lensa tele atau zoom agar foto bulan dapat diperbesar. Jika menggunakan lensa biasa, maka bulan akan tampak sangat kecil.
Kamu juga perlu membawa tripod agar kamera tetap diam saat memotret gerhana bulan di langit malam yang biasanya dilakukan dengan Teknik long exposure.
Teknik ini adalah membiarkan rana atau shutter tetap terbuka dalam waktu beberapa detik, sehingga cahaya yang masuk lebih banyak. Namun, kamera harus benar-benar diam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.