Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2021, 18:11 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program work from Bali yang dicanangkan oleh pemerintah diharapkan dapat membantu persiapan Bali dalam persiapan pembukaan Travel Corridor Arrangement (TCA) atau travel bubble dengan sejumlah negara.

Baca juga: Pemerintah Pilih Work From Bali di Kawasan Nusa Dusa, Mengapa?

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"Berkaitan dengan keinginan kita membuka perbatasan untuk wisatawan mancanegara, work form Bali untuk lingkup di bawah Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi diharapkan bisa menjadi persiapan agar rencana travel bubble itu bisa dilaksanakan," tutur Sandiaga dalam Weekly Briefing, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Pariwisata Bali Sekarat, Pemerintah Luncurkan Program Work From Bali

Melansir dari Kompas.com, WFB difasilitasi negara untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah koordinasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Kemenko Marves mengomandoi tujuh kementerian, salah satunya Kemenparekraf.

Namun, tak semua ASN/PNS yang bisa bekerja dari Bali. Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu mengatakan, kemungkinan hanya 25 persen ASN tiap kementerian yang diizinkan bekerja dari Bali.

Ilustrasi Bali - Pura Tanah Lot.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Bali - Pura Tanah Lot.

Menurut Kompas.comSelasa (25/5/2021), Nusa Dua dipilih sebagai lokasi WFB lantaran lokasi tersebut berada di bawah naungan Inovasi Bisnis Indonesia Tourism Development Corporation atau Bali Tourism Development Corporation (ITDC). 

Selain itu, kawasan tersebut juga lebih mudah dipantau. 

Baca juga: Manfaat Work From Bali, Bisa Bantu Pulihkan Pariwisata di Bali

Sandiaga menjelaskan bahwa kegiatan pertemuan atau rapat dengan pihak swasta bisa dilakukan di provinsi tersebut juga.

"Saya sekarang kalau ada yang mengajak bertemu, saya ajak bertemu di Bali," ucap Sandiaga.

Ia berharap kebijakan ini nantinya tidak hanya mendongkrak sektor pariwisata, tetapi juga sektor lainnya, salah satunya transportasi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com