Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/05/2021, 09:05 WIB

Menurutnya, hal ini terjadi karena 80 persen pendapatan Bali bergantung pada sektor pariwisata. Sedangkan daerah-daerah lainnya masih bisa bangkit lantaran memiliki industri perdagangan, pertanian, perikanan, dan lainnya.

Terkait hal itu, Azril menyampaikan bahwa sudah saatnya Bali tidak hanya bergantung pada pariwisata saja, tapi mulai berinovasi. Misalnya, membuat diversifikasi produk pariwisata.

Baca juga: Kedatangan Penumpang ke Bali Anjlok Saat Larangan Mudik

"Buatlah tourism tidak 100 persen, tapi tourism itu misalnya agro-based tourism. Jadi wisata masih berbasis pada pertanian, atau berbasis pada perikanan, itu akan lebih bagus, jadi industri-industri lain akan berkembang juga tapi yang mendukung pariwisata," ujar Azril.

Lebih lanjut, ia menyebutkan, sapi Bali cukup terkenal di dunia dan peternakan sapi juga  mulai bisa dikembangkan. Dengan begitu, sektor pariwisata juga bisa turut hadir di dalamnya dengan memanfaatkan peluang dari segi pariwisatanya.

"Kenapa enggak bikin peternakan sapi Bali? Jadi nanti pariwisatanya berbasis orang melihat sapi-sapi dilepas di padang rumput, sambil makan daging sapinya, atau menikmati susu sapinya, itu lebih bagus. Itu kan bisa jadi daya tarik dan pendapatan daerah," ujar Azril.

Baca juga: Upaya Bali Hotels Association Pulihkan Pariwisata Bali

"Kayak model industry  (tempat wisata) Cimory itu saja kita bisa kembangkan. Ada susu sapi, coklat, sambil menyajikan pemandangan sungai, gunung," tambah dia.

Ia berharap, di tengah masa pandemi Covid-19 yang tidak menentu ini, pemerintah Bali mulai bisa melihat peluang yang ada untuk melakukan sejumlah inovasi dalam sektor pariwisata.

WFB dan optimisme 

Melansir dari Kompas.com, Selasa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan dengan hadirnya pemerintah di Bali, diharapkan ada peningkatan tingkat di sektor pariwisata.

“Jika kita bisa mendapatkan 75 persen replacement atau penggantian dari wisatawan mancanegara dengan wisatawan nusantara dengan tingkat kualitas belanja maupun lamanya tinggal di Bali mendekati, maka harapan kita bahwa Bali bisa positif pertumbuhan ekonominya,” tutur Sandi.

Baca juga: Travel Pattern Zona Hijau Bali-Tiga Gili Lombok Akan Dikembangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+