Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Perjalanan Wisata Bali Sambut Baik Work From Bali

Kompas.com - 27/05/2021, 14:43 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

"Apakah negaranya memperbolehkan? Lalu, bagaimana aturan mereka bisa melakukan perjalanan ke bali?" ucap Banu.

Banu juga menyampaikan, kebijakan WFB tersebut dirasa tidak terlau memberikan dampak signifikan bagi industri travel agent. Karena, saat ini banyak masyarakat yang sudah melakukan baik pemesanan hotel atau kunjungan wisata dengan cara online booking melalui platform online.

"Kalau dampak terhadap travel agent saya rasa belum, karena sekarang banyak wisatawan nasional datang ke bali itu pesan hotel, driver, guide dan sebagainya secara online lewat berbagai macam platform," kata dia.

Baca juga: Work From Bali Diharapkan Bantu Persiapan Travel Bubble Indonesia

Hingga saat ini, ia menyampaikan kondisi travel agent di Bali bisa dibilang sekarat, bahkan sudah ada yang gulung tikar. Momen libur Lebaran 2021 kemarin pun, ia mengatakan bahwa pihak travel agent mengalami penurunan signifikan.

"Libur lebaran kemarin ada wacana penerbangan dan pelabuhan ditutup sampai tanggal 17 Mei 2021, jadi ya kami mengalami penurunan signifikan ya. Bali tidak seperti yang dulu lah," tutur Banu.

Kendati demikian, Banu mengatakan bahwa pihaknya tetap menyambut baik kebijakan pemerintah untuk mengadakan WFB. 

"Apapun harus kita lakukan sebelum mengatakan bahwa ini tidak mungkin berhasil. Minimal ada pemasukan untuk Bali di saat pandemi seperti ini," ucap Banu.

WFB dinilai kurang tepat

Program WFB yang dicanangkan oleh pemerintah mendapat kritik baik dari sejumlah pejabat negara hingga masyarakat.

Salah satunya, seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata (ICPI) Azril Azahari mengungkapkan bahwa kebijakan WFB yang dicanangkan oleh pemerintah ini kurang tepat dan bijak.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Work From Bali, Efektif Pulihkan Pariwisata?

Menurutnya, beberapa hal dalam kebijakan tersebut masih perlu dikritisi. Sebab, ia menilai hal ini dapat berujung menimbulkan rasa ketimpangan sosial pada pemerintah daerah provinsi lainnya.

Lenggang - Kondisi jalan Bakung Sari, Kuta, Badung, Bali, Rabu (3/3/2021).Kompas.com/ Imam Rosidin Lenggang - Kondisi jalan Bakung Sari, Kuta, Badung, Bali, Rabu (3/3/2021).

"Seharusnya jangan dibilang work from Bali, kesannya kita kerja atau work from home. Nah home-nya itu Bali. Seharusnya, meeting from destination misalnya, dimulai dari Bali, tapi jangan cuma Bali, bisa berpindah ke destinasi daerah lainnya juga, akan lebih baik menurut saya," jelas Azril, Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Work From Bali Ditargetkan sebagai Pertolongan Pertama Pariwisata Bali

Bahkan, kebijakan tersebut juga dipersoalkan oleh masyarakat seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (22/5/2021). Mereka mempersoalkan mengapa pemerintah hanya memilih kawasan Nusa Dua sebagai tempat dilaksanakannya program ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com