Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Perjalanan Wisata Bali Sambut Baik Work From Bali

Kompas.com - 27/05/2021, 14:43 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, program work from Bali (WFB) diluncurkan oleh pemerintah sebagai strategi pertolongan pertama untuk sektor pariwisata Bali.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, WFB difasilitasi negara untuk 25 persen aparatur sipil negara (ASN). Adapun, program tersebut di bawah naungan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang mengomandoi tujuh kementerian, salah satunya Kemenparekraf.

Baca juga: Pariwisata Bali Sekarat, Pemerintah Luncurkan Program Work From Bali

Menaggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali, Komang Takuaki Banuartha mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kebijakan pemerintah tersebut.

"Kami pasti menyambut baik apapun kebijakan pemerintah apalagi yang bisa menaikkan sedikit ekonomi dan pariwisata di Bali. Jadi kita harus selalu mencoba apapun untuk Indonesia khususnya Bali," kata Banu, Rabu (26/5/2021).

Banu juga mengungkapkan bahwa dari segi fasilitas, Bali sudah siap. Ia menilai, kawasan Nusa Dua yang ditunjuk sebagai pusat dilaksanakannya program tersebut juga sudah mempersiapkan mulai dari fasilitas, sumber daya manusia, hingga protokol kesehatan yang cukup baik.

Ilustrasi Bali - Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali.SHUTTERSTOCK / Leo_nik Ilustrasi Bali - Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali.

Selain kesiapan fasilitas, ia menambahkan, kawasan Nusa Dua Bali dipilih oleh pemerintah lantaran daerah tersebut tergolong ke dalam green zone terkait penyebaran pandemi Covid-19. Sehingga, akan lebih aman jika kegiatan berpusat di kawasan tersebut.

"Yang dinyatakan green zone saat ini ada tiga yaitu, Nusa Dua, Sanur dan Ubud. Jadi demi keamanan ya mungkin zona-zona ini dulu saja yang kita kunjungi. Karena bumerang juga buat kita ketika kita lepas dan tidak tahu kondisi wilayah itu bagaimana," ujar Banu.

Baca juga: Pemerintah Pilih Work From Bali di Kawasan Nusa Dusa, Mengapa?

Sementara itu, melansir dari Kompas.com, pada Selasa (25/5/2021), Nusa Dua dipilih lantaran berada di bawah Indonesia Tourism Development Corporation atau Bali Tourism Development Corporation (ITDC). Selain itu, daerah tersebut juga dinilai lebih mudah untuk dipantau.

Adapun, Banu mengatakan bahwa saat ini tingkat penyembuhan kasus Covid-19 di Bali cukup tinggi. Kini, program vaksinasi di pulau itu masih terus digenjot oleh pemerintah Bali agar seluruh masyarakat segera mendapatkan vaksin Covid-19.

"Masyarakat yang pasti sudah pakai masker dan protokol kesehatan lainnya. Vaksinasi juga sudah terlaksana dan masih terus dilakukan untuk mengejar setengah lebih dari penduduk Bali yang belum kedapatan vaksin," ujar Banu.

WFB tidak terlalu berdampak signifikan bagi pariwisata Bali

Tidak hanya sampai di situ, Banu juga menanggapi program WFB yang dinilai bisa membantu pariwisata Bali untuk pulih kembali.

Menurutnya, kebijakan WFB akan memberi dampak positif bagi pariwisata Bali. Namun, belum tentu membawa dampak peningkatan secara signifikan.

"Kemungkinan tidak sesignifikan pada saat recovery bom Bali atau Gunung Agung. Karena kita yang kita hadapi saat ini berbeda kasusnya, yaitu virus yang tidak bisa kita prediksi," tuturnya.

Baca juga: Manfaat Work From Bali, Bisa Bantu Pulihkan Pariwisata di Bali

Ia melanjutkan, WFB mungkin bisa meningkatkan kepercayaan wisatawan nusantara untuk berkunjung ke pulau Bali, tetapi belum tentu dengan wisatawan mancanegara.

Pasalnya, di saat pandemi Covid-19 ini, setiap negara punya aturan dan kebijakan masing-masing terkait perjalanan ke berbagai negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com