Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 24/10/2022, 22:41 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di daerah Magelang, Jawa Tengah, ada satu restoran belakangan cukup populer dan menawarkan panorama alam mengagumkan, namanya Tumpeng Menoreh. 

Restoran ini tepatnya berlokasi di Desa Ngargoretno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Baca juga: Liburan 2 Hari 1 Malam ke Kulon Progo, Butuh Bujet Berapa?

Seperti namanya, restoran ini memiliki bangunan berbentuk heksagonal dan berbentuk seperti tumpeng, serta dibangun persis di kawasan perbukitan Menoreh.

Tumpeng Menoreh dibuka pada Mei 2021 dan dibangun oleh musisi Erix Soekamto.

Ia menjelaskan, nama Tumpeng Menoreh berasal dari perpaduan bukit yang bentuknya seperti tumpeng dan Menoreh sebagai lokasinya.

"Kenapa diberi nama Tumpeng Menoreh? Karena kami punya ikon di bukit belakang bentuknya kayak tumpeng. Kemudian, Menoreh itu karena terletak di perbukitan Menoreh," kata Erix saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (28/05/2021).

"Tumpeng sendiri kan filosofinya doa ya, tumpeng itu media doa untuk orang-orang Jawa bersyukur," tambah dia.

Baca juga: Cara Check In di Bandara YIA Kulon Progo Yogyakarta

Ia berharap, nama Tumpeng Menoreh bisa menjadi doa yang baik dan rasa syukur untuk semua orang.

Tumpeng Manoreh di Jawa TengahDok. TUMPENG MANOREH Tumpeng Manoreh di Jawa Tengah

Dalam membangun tempat, masyarakat dan pemuda setempat yang dinamakan komunitas Gelangprojo juga turut dilbatkan.

Erix menerangkan, dirinya ingin mengembangkan wisata Gelangprojo untuk membantu masyarakat setempat dalam mengangkat potensi wisata di daerahnya.

Baca juga: Itinerary Wisata 2 Hari 1 Malam di Kulon Progo, Naik Jip dan Susur Goa

Gelangprojo merupakan sebuah kawasan wisata yang terletak di tiga kabupaten sekaligus, yaitu Magelang, Kulon Progo, dan Purworejo.

"Jadi kami itu Gelangprojo bikin zona secara mandiri, ya. Artinya mandiri gerakan masyarakat tanpa bantuan pemerintah."

"Swadaya kami menggerakkan semuanya. Kami bikin zona jadi biar enggak bertabrakan, tidak ada ego sentral, semuanya bisa bersinergi dengan cara membuat zona sesuai potensinya," kata Erix.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com